Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Berimbas pada Penjualan Honda di Indonesia?

Kompas.com - 16/03/2020, 09:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyebarnya virus corona sejak Desember 2019 hampir menyerang beragam aspek dalam kehidupan global dan sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pemerintah.

Kondisi ini membuat berbagai sektor bisnis dan industri membatasi hingga menutup beberapa pabrik di China untuk mengurangi penyebaran virus tidak terkecuali industri otomotif.

Beberapa perusahaan bahkan sudah melakukan kebijakan untuk melarang para karyawan ke kantor dan bekerja dari rumah.

Terkait hal ini Business Inovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, mengatakan, aktivitas perusahaan masih normal, belum ada imbauan dan tindakan lebih lanjut.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Karyawan Pabrik Toyota Indonesia Mulai Diliburkan

Diler ke-139 Honda Prospect Motor di Indonesia, Honda Surya Jaya Cijantung Honda Prospect Motor(HPM) Diler ke-139 Honda Prospect Motor di Indonesia, Honda Surya Jaya Cijantung

Baca juga: Imbas Corona, Motor Custom Indonesia Batal Tampil di Amerika

“Sejauh ini kami terus melakukan pengecekan tempartur untuk setiap karyawan yang masuk, dan selalu menyediakan hand sanitizer. Kondisinya memang selalu berubah, jadi kita selalu memonitor perkembangannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang cepat dan tepat ke depan,” ujar Yusak ketika dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (15/03/2020).

Yusak melanjutkan, HPM masih memantau kebijakan untuk mengikuti situasi dan kondisi terbaru dari pemerintah, karena kebijakan bisa berubah setiap saat.

Kemudian ketika ditanya terkait dampak virus corona terhadap penjualan mobil Honda di Indonesia, ia mengatakan harus melakukan analisa lebih lanjut.

“Untuk saat ini masih terlalu dini menganalisa dampak virus corona terhadap penjualan. Namun bila isu corona berkepanjangan tentunya akan berpengaruh pada penjualan, namun untuk seberapa pengaruhnya kita masih harus memantau lebih lanjut.” ujar Yusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau