Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting Ganti Minyak Kopling Secara Rutin

Kompas.com - 16/02/2020, 13:41 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Perangkat kopling pada mobil manual menjadi komponen yang sangat vital untuk memastikan performa mobil. Selain kampas kopling, cover kopling ada satu komponen lain yang tidak kalah penting, yakni minyak kopling.

Minyak ini perlu dijaga untuk memastikan kopling bisa bekerja maksimal. Selain memastikan volume minyak kopling, kualitasnya juga harus dijaga.

Salah satunya, yakni dengan melakukan penggantian rutin sesuai jarak yang ditempuh oleh kendaraan.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengatakan, untuk penggantian minyak rem idealnya diganti mulai dari 40.000 kilometer sampai dengan 80.000 kilometer.

“Ada minyak rem yang penggantiannya sampai 80.000 kilometer tetapi ada juga yang hanya 40.000 kilometer, tergantung dari minyak kopling itu sendiri,” katanya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ganti Kampas Kopling Mobil Jangan Setengah-setengah!

Suparna menambahkan, ada beberapa efek yang akan terjadi pada kopling mobil jika minyak kopling tidak dilakukan penggantian secara rutin.

Di antaranya, kondisi kopling yang tekor atau kopling yang tidak terilis secara 100 persen saat pedal diinjak.

Injakan kopling ngelos, pertanda ada masalah pada aliran minyak kopling.Otomania-Donny Apriliananda Injakan kopling ngelos, pertanda ada masalah pada aliran minyak kopling.

“Efeknya ini seperti setelah kopling yang terlalu longgar, perpindahan gigi juga akan keras. Kondisi ini bisa membuat gigi percepatan cepat rusak,” ujarnya.

Selain itu, jika minyak rem tidak rutin diganti atau diperiksa bisa berpotensi masuknya uap air. Kondisi ini layaknya pada minyak rem yang bisa terjadi vapor lock atau masuknya udara yang mengandung uap air.

Baca juga: Ganti Kopling Set Mobil Manual, Jangan Tunggu Sampai Selip

“Karena yang namanya minyak rem atau kopling lama bersentuhan dengan udara luar, artinya sudah ada oksigen yang masuk ke dalam minyak. Udara mengandung uap air saat sudah terkontaminasi uap masuk di dalam,” ucapnya.

Suparna menjelaskan, sebagaimana pada rem kopling yang menggunakan minyak rem jika pedal sering diinjak maka akan menyebabkan panas. Kondisi inilah yang akan menyebabkan kandungan air menguap.

Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.Youtube/Maxresdefault Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual.

Selain itu, sifat udara adalah compressible atau bisa ditekan. Saat itu terjadi, maka pedal kopling diinjak maka yang terasa akan lebih ringan atau lebih enteng.

“Kalau menekan pedal rem atau kopling jadi enteng, karena sebagian yang ditekan adalah udara yang dikompresikan atau yang disebut dengan istilah vapor lock,” katanya.

Jika kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama, berpotensi akan menimbulkan kerusakan pada sejumlah komponen. Seperti terjadinya korosi pada pipa-pipanya atau bagian yang lainnya.

Maka dari itu, Suparna pun menyarankan kepada para pemilik mobil agar rutin melakukan pemeriksaan terhadap kondisi minyak kopling.

Hal ini untuk memastikan agar kondisi minyak kopling agar selalu bagus guna menunjang performa mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau