Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dua Cara Cas Baterai Skutik Listrik ECGO-2

Kompas.com - 23/01/2020, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Skutik listrik ECGO-2 meluncur di GIIAS 2019. Banderolnya yaitu Rp 7,9 juta off the road. Cukup murah dibandingkan merek lain, karena konsumen pada dasarnya hanya beli motor kosongan.

Kosongan yang dimaksud yaitu konsumen hanya beli motor dan tidak mendapat baterai. Baterainya memang disediakan tapi menggunakan sistem sewa, seharga Rp 95.000 per bulan atau 1.000 kilometer mana yang lebih dulu.

Rosyeni, COO dan Co-Founder PT Green City Traffic (GCT), pemegang merek ECGO, menjelaskan, sistem sewa baterai ini merupakan solusi konsumen untuk mendapat motor listrik harga terjangkau.

Baca juga: ECGO-2 Motor Listrik dengan Desain Unik

Gogoro skuter listrik dan swap-station miliknya.Nikkei Gogoro skuter listrik dan swap-station miliknya.

"Sistemnya, kalau sudah mencapai jarak 1.000 km maka baterainya tidak bisa dicas lagi. Caranya konsumen harus top up, baru nanti casnya bisa lagi. Jadi intinya kami kunci di charger-nya," katanya kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2020).

Rosyeni mengatakan, karena menggunakan sistem sewa, jika dalam sebulan belum mencapai 1.000 km maka baterai tetap tidak bisa dicas. Konsumen harus kembali mengisi top up untuk bisa isi ulang baterai.

"Kalau sebulan belum 1.000 km baterainya tetap habis tidak bisa dicas, karena ini menggunakan sistem sewa, ada properti kami yang berada di tangan orang lain yaitu konsumen," katanya.

Jika dihitung biayanya, maka sistem sewa baterai ini diklaim cukup murah. Hitungannya Rp 95.000 dibagi 1.000 km, maka tiap 1 km pengguna hanya mengeluarkan Rp 95, belum termasuk biaya listrik PLN untuk charging.

Baca juga: Skuter Listrik ECGO-2 Terpesan 35.000 Unit, Siapkan Model Baru

Sistem Tukar-Beli/Swap

Selain menggunakan sistem sewa baterai, konsumen ECGO-2 juga bisa tuker-beli baterai dengan sistem swap seperti membeli tabung gas atau galon air isi ulang, baik di diler resmi atau toko kelontong.

Hanya saja, kata Rosyeni, saat ini sistem swap tersebut baru bisa dilakukan di dua diler ECGO di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Itu pun sifatnya sekalian tes jalan (running test) jika ada konsumen yang butuh.

"Untuk saat ini diler kami baru mau mulai, untuk sistem penukarannya (swap-nya) sendiri kita sedang running test di dua toko atau diler, dan baru ada di Cikarang," kata Rosyeni.

Ke depan, katanya, pihaknya punya target tiap diler ECGO isa melakukan swap. Bahkan target besarnya minimal tiap jarak 5 km ada toko yang menjual baterai ECGO dengan sistem swap.

"Target kami setiap 5 km akan ada toko yang menyediakan swap baterai. Tapi itu tergantung letak daerah juga, misalkan seperti kabupaten yang lebih sepi mungkin lebih susah dilakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau