Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Ajak UGM Bikin Biodiesel Murah dan Berkualitas

Kompas.com - 20/09/2019, 07:56 WIB
Azwar Ferdian

Editor

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Tahun depan, Indonesia akan memperluas penggunaan bahan bakar biodiesel, dari B20 melangkah ke B30 dan diharapkan bisa menjadi B50.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM), untuk bersama-sama mengembangkan kemitraan pendidikan dan penelitian, khususnya di sektor otomotif.

Salah satu bentuk kerja sama yang akan dilakukan adalah, melakukan pengembangan energi baru dan terbarukan. Peneliti dari UGM akan mengkaji teknologi pembuatan biodiesel dari kelapa sawit, yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau.

Baca juga: Ini Mobil Ramah Lingkungan yang Akan Diproduksi TMMIN

Sebagai bentuk awal dari kerja sama, TMMIN dan UGM melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Kamis (19/9/2019), di Gedung Rektorat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

MoU ditandatangani oleh Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU. dan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.

“Industri Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan daya saing agar bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada bangsa Indonesia. Kami yakin bahwa salah satu kunci utama untuk mencapainya adalah dengan kemitraan yang erat dengan akademisi,” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, dalam keterangan resminya.

Baca juga: TMMIN Tularkan Ilmu Produksi, Kembangkan Rantai Pasok Otomotif

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan riset industri dan link & match antara industri dengan akademisi, kemitraan riset antara TMMIN dan UGM mencakup topik-topik yang menjadi perhatian industri seperti energi baru dan terbarukan, lingkungan hidup, produktivitas dan efisiensi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Kedepannya persaingan akan terjadi bukan lagi antar perusahaan atau industri melainkan antar ekosistem. Oleh karena itulah ekosistem industri yang kompetitif harus terus menerus dibangun dengan meningkatkan kerjasama triple helix antara industri, akademisi, dan pemerintah,” tambah Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam.

Riset-riset ini akan berlangsung selama enam bulan, dan hasilnya selain menjadi kajian ilmiah juga akan didesiminasi ke industri-industri terkait, sejalan dengan semangat link and match.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau