Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2019, 16:29 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Banyak hal yang harus disiapkan PT Solo Manufaktur Kreasi supaya produknya, Esemka, bisa eksis di Indonesia.

Selain meningkatkan lokal konten atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan menekan harga jual produk, pabrikan harus menyiapkan layanan purna jual yang jelas di beberapa titik wilayah prioritasnya. Terlebih, mobil yang ditawarkan adalah niaga ringan.

Itulah yang dikatakan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi saat ditemui di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Esemka Mirip dengan Mobil China, Gaikindo Anggap Wajar

"Lalu, supaya bisa survive di industri otomotif, kualitas produk juga harus selalu dijaga dan mulai membangun jaringan penjualan. Saya percaya, mereka sudah memikirkan hal tersebut dengan baik," katanya.

Keterbukaan industri terhadap masyarakat Indonesia juga dinilai perlu. Hanya saja memang saat ini kondisinya belum menguntungkan untuk Esemka melakukan hal tersebut.

Selanjutnya, pabrikan harus memikirkan langkah panjang yakni kemungkinan ekspor mobil ke berbagai negara khususnya di wilayah Asia Tenggara.

"Mudah-mudahan, dengan terusnya ditingkatkan TKDN Esemka, mobil bisa diekspor. Jadi tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan devisa negara tercapai," kata Nangoi.

Baca juga: Kemenperin Ungkap Strategi Esemka Untuk Tingkatkan TKDN

Nangoi juga berharap Esemka mau masuk Gaikindo supaya dapat berjuang bersama di tanah air menuju ekosistem industri otomotif yang sehat.

Baca juga: Belasan IKM Siap Pasok Komponen Esemka

"Kita sangat berharap Esemka dapat berkerja sama dengan Gaikindo untuk memperkuat industri otomotif Indonesia. Kita bisa saling mengisi, dan akses untuk menuju industri komponen lainnya pun terbuka lebar," katanya.

"Sampai saat ini, belum ada pembicaraan Esemka bergabung Gaikindo. Saya mengerti karena sekarang mereka sedang sibuk sekali untuk set up industrinya. Tapi buat kami, yang terpenting adalah industrinya dilakukan di Indonesia," ucap Nangoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau