Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esemka Disebut Mobil Nasional Indonesia Itu Salah Kaprah

Kompas.com - 14/08/2019, 06:52 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangat Indonesia punya industri otomotif lokal, dalam hal ini mobil nasional, sempat terbang tinggi ketika Esemka muncul. Namun, status mobil nasional kini ditolak oleh PT Solo Manufaktur Kreasi yang memproduksi Esemka di Jawa Tengah.

"Dulu-dulu pernah ada yang mendeklarasi Esemka sebagai mobil nasional, itu salah kaprah," ucap Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddy Wirajaya, ketika berbincang dengan beberapa media di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Menurut Eddy, status mobil nasional yang selama ini sering dikaitkan dengan Esemka merupakan hal yang tidak tepat. Esemka kini hanya sebagai perusahaan swasta nasional yang berusahan untuk membuat mobil di Indonesia, tepatnya melalui pabrik yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah.

Baca juga: Ini Mobil Esemka yang Sudah Siap Meluncur

Para pekerja yang digunakan juga diambil dari lulusan berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Solo Raya serta Jawa Tengah. Eddy menegaskan bila Esemka sudah mulai beroperasi layaknya pabrik mobil lain tanpa adanya fasilitas khusus dari pemerintah.

"Kami bukan mobil nasional, tapi kami murni Indonesia. Kami produksi mobil di Indonesia dengan menggunakan tenaga dari Indonesia. Kami juga menggunakan komponen dari perusahaan lokal untuk suku cadang. Investasi kami murni Indonesai, tidak ada dari pihak asing dan tanpa ada pak Jokowi, itu clear," ucap Eddy.

Beberapa komponen lokal yang digunakan antara lain seperti pelek, kaca, knalpot, aki, filter-filter, jok, starter, alternator, sasis, tangki bahan bakar, bak kargo, van belt, grill, sampai sistem suspensi.

Namun demikian, Eddy masih enggan menjelaskan sudah berapa persen kandungan lokal yang ada pada mobil Esemka. Dia hanya mengatakan bila beberapa komponen juga masih ada yang didatangkan dari luar negeri.

Baca juga: Peluncuran Esemka Hanya Tinggal Masalah Waktu

"Mesin kita masih impor secara terurai, dan kita rakit lagi di pabrik. Untuk kandungan lokal, kita kerja sama cukup banyak, ada INKA, Sakura, Piko, New Armada Indo Spring, dan lainnya, kalau secara persentase kita bicarakan saat proses peluncuran, ini jadi salah satu strategi kami juga," ucap Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau