JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan sejumlah beban instrumen pajak mobil impor bermesin 3.000cc ke atas turut berimbas ke bisnis PT Garuda Mataram Motor (GMM). Selaku agen pemegang merek dan distributor merek Volkswagen dan Audi, pihak Garuda menyatakan pasrah menghadapi kondisi tersebut.
"Memang dengan kondisi begini bikin pusing. Tapi kita akan mengikuti keputusan pemerintah," kata Chief Operating Officer PT GMM Jonas Chendana kepada Kompas.com, Jumat (7/9/2018).
Menurut Jonas, ada sebagian kecil produk Audi yang terkena imbas dari kebijakan tersebut. Contohnya Audi Q7. Untuk produk tersebut, Jonas menyatakan pihaknya akan langsung melakukan penyesuaian harga.
Baca juga: BMW M5 Kena Pembatasan Impor
Secara keseluruhan, Jonas menyebut sebagian besar produk yang didistribusikan PT GMM tidak terkena kenaikan pajak. Sebab hampir seluruhnya bermesin di bawah 3.000cc.
"Produk yang terkena imbas volumenya tidak besar. Intinya kita mendukung pemerintah. Semoga dengan kebijakan ini rupiah bisa berjaya kembali," ucap Jonas.
Baca juga: BMW Motorrad Mulai Berlakukan Kenaikan Harga
Kenaikan sejumlah beban instrumen pajak mobil impor merupakan imbas dari melemahnya rupiah terhadap dollar AS. Instrumen pajak yang dimaksud, meliputi Pajak Penghasilan (PPh), Bea Masuk, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Pemerintah berharap kenaikan sejumlah beban instrumen pajak bisa menekan jumlah impor mobil dari luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.