JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) meminta kebijakan pemerintah soal motor listrik yang sedang direncanakan tidak berlaku berat sebelah. AISI menyadari ada pelaku industri di luar keanggotaannya yang meminta tarif khusus soal impor komponen.
“Yang pemain lokal minta penerapan tarif khusus untuk komponen industri motor listrik, impor komponen. Ini kan bisa memicu seperti dulu mobil nasional. Kalau seperti itu nanti kita sama WTO (World Trade Organization) bagaimana?” kata Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, Senin (21/5/2018).
Baca juga: Hidup dan Mati Mobnas Timor di Era Soeharto
Baca juga: AISI Mengaku Lagi Siapkan Sepeda Motor Listrik untuk Indonesia
Tarif khusus impor komponen bisa memengaruhi harga jual motor listrik di pasaran menjadi lebih murah. Sementara AISI sekarang sedang mengkaji produksi lokal motor listrik yang kemungkinan harganya lebih mahal dan dinilai bisa tidak kompetitif.
“Kami minta tolong kepada pemerintah, kalau bisa tidak ada perbedaan. Perkara nanti kebutuhan yang masih impor itu cepat dilokalkan, kan harga kita (AISI dan non-AISI) akan kompetitif. Kan sama-sama buat ekspor,” ucap Sigit.
Menurut Sigit, AISI mengembang tugas dari pemerintah untuk mengembangkan ekspor. Pemerataan soal regulasi motor listrik itu juga sebagai bentuk ancang-ancang ke arah sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.