Jakarta, KOMPAS.com - Ada kesalahan yang kerap dilakukan pemilik motor saat akan memulai membangun sepeda motor custom. Kesalahan itu yakni salah memilih basis motor.
Pendiri Innovative and Creative Automotive Society (Increase) Djoko Iman Santoso, mengatakan, saat akan memulai membangun motor custom, pastikan basis motor yang digunakan sesuai dengan aliran yang dipilih.
"Cuma sekarang terlalu banyak orang yang salah dari awal. Salah beli motornya," kata Iman saat ditemui Kompas.com di arena IIMS 2018, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Baca juga : Ini Gaya Modifikasi Terfavorit di Dunia Motor Custom
Iman mencontohkan modifikasi bergaya scrambler ataupun street tracker. Untuk aliran ini, ia menilai basis motor yang digunakan seharusnya jenis modern classic.
Modern classic adalah istilah yang disematkan untuk motor modern dengan tampilan lawas. Iman mencontohkan Kawasaki W175, GPX Legend 200, dan motor-motor sejenis dari merek lainnya.
Menurut Iman, motor modern classic adalah jenis motor yang paling cocok jadi basis modifikasi bergaya scrambler dan street tracker. Namun kini ia sering menemukan modifikasi scrambler yang berbasis jenis motor sport fairing bergaya modern.
Baca juga : Motor Custom Termahal, Harga Melebihi Pajero Sport
"Jadi ngapain beli Superbike (sport fairing 1.000cc), tapi bikinnya scrambler atau street tracker," ucap Iman.
Iman menilai jenis motor sport fairing bergaya modern lebih cocok diubah dengan gaya naked bike ataupun caferacer.
Khusus caferacer, ini adalah aliran modifikasi yang terilhami bentuk motor balap zaman dulu. Karena gaya yang diusung ala motor balap, Iman menilai modifikasi caferacer seharusnya diambil dari motor sport fairing bergaya modern.
Iman mengatakan, penyesuaian basis motor dengan gaya aliran modifikas lebih bertujuan mencegah banyaknya ubahan.
Baca juga : Bisnis Parts Custom Motor Semakin Intens via Online
"Jadi kalau punya superbike, sebaiknya jangan diubah ke arah street tracker atau scrambler. Itu sebenarnya salah dari awal. Karena perubahannya jadi lebih banyak," ujar Iman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.