Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Mobil Klasik Diharapkan Loyalis Enggak Naik

Kompas.com - 05/03/2018, 16:02 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Beberapa jenis mobil klasik diketahui memiliki banderol harga jual yang relatif mahal. Apalagi jika mobil tersebut memiliki penggemar khusus dan banyak dicari orang, maka harga jualnya pun bisa semakin naik seiring berjalannya waktu. Sebut saja misalnya Morris Mini, VW Beetle, dan Combi.

Jika terawat dan dalam kondisi baik, Morris Mini bahkan bisa dijual dengan harga menembus Rp 300 juta. Ketua Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) DKI Jakarta Cecil Silanu berharap melonjaknya harga mobil klasik tidak diikuti dengan dinaikannya pajak.

"Pajak mobil yang sudah berusia 30-40 tahun kami harapkan bisa tetap rendah," kata Cecil di Jakarta, Minggu (4/3/2018).

Menurut Cecil, relatif mahalnya mobil klasik bukan disebabkan status nilai objeknya. Tapi lebih disebabkan proses saat pemilik membangun ulang mobil tersebut.

Baca juga : Soal Pajak Emisi, ?Mobil Tua? Bakal Masuk Hitungan

Salah satu mobil klasik yang ikut dalam acara yang digelar Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) di Jakarta, Minggu (4/3/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu mobil klasik yang ikut dalam acara yang digelar Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) di Jakarta, Minggu (4/3/2018).

Sebagai contoh, Cecil menyebut Toyota Corolla lawas yang dibanderol dengan harga Rp 100 juta, sebenarnya merupakan mobil yang harganya hanya sekitar Rp 25 juta. Sisanya adalah biaya yang dihabiskan pemilik untuk pengerjaan ulang mobil tersebut.

"Jadi value itu terbentuk karena tingkat kesulitas saat membangun mobil itu sendiri, dari mulai tingkat kesulitan mendapatkan maupun tingkat kesulitan merestorasi," ujar Cecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com