Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kecelakaan Jangan Langsung Diberi Minum

Kompas.com - 15/12/2017, 12:02 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia ketika menolong korban kecelakaan adalah memberikan air untuk diminum. Alasannya, agar korban merasa lebih tenang.

Namun sebenarnya, tindakan tersebut cukup berbahaya. Sebab, bisa menyebabkan korban justru tersedak air minum yang disuguhkan.

Perlu diketahui bahwa detak jantung seseorang yang mengalami kecelakaan akan meningkat drastis dan tidak beraturan usai mengalami kecelakaan. Sebab, korban merasa terkejut atas kejadian mendadak yang menimpanya tersebut. Oleh karena itu, memasukan apa pun melalui mulut yang merupakan bagian dari saluran pernafasan justru berpotensi membahayakan korban.

"Bisa tersedak karena saluran pernafasannya tertutup," kata Pegiat safety driving sekaligus Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, saat dihubungi, Rabu (13/12/2017).

Baca juga : Mau Menolong Korban Kecelakaan, Perhatikan Ini

Seorang petugas penyelamat menggendong seorang anak perempuan yang terluka akibat kecelakaan kereta api di dekat kota Santiago de Compostela, Spanyol. Polisi kini menahan masinis kereta api dan menjadikannya tersangka dalam kecelakaan KA terburuk di Spanyol sejak 1944 ini.XOAN A. SOLER MONICA FERREIROS / LA VOZ DE GALICIA / AFP Seorang petugas penyelamat menggendong seorang anak perempuan yang terluka akibat kecelakaan kereta api di dekat kota Santiago de Compostela, Spanyol. Polisi kini menahan masinis kereta api dan menjadikannya tersangka dalam kecelakaan KA terburuk di Spanyol sejak 1944 ini.
Selain itu, lanjut Jusri, mungkin korban mengalami luka pada tubuh bagian dalam. Misalnya, cedera terjadi pada area perut. Pemberian air minum justru berpotensi memperburuk keadaan korban.

Menurut Jusri, jika tidak memahami teknik pertolongan pertama pada korban kecelakaan, maka hal yang sebaiknya dilakukan adalah segera menghubungi pihak terkait, seperti polisi atau pihak rumah sakit terdekat. Sehingga korban bisa segera mendapatkan penanganan yang benar.

Baca juga : Cara Menyelamatkan Korban Kecelakaan yang Tenggelam

Jusri mengatakan, data statistik menyebutkan bahwa angka statistik menunjukkan, banyak kesalahan prosedur pertolongan pertama yang dilakukan terhadap korban. Sehingga, kondisi korban justru semakin buruk setelah ditolong. Bahkan, beberapa diantanya berujung pada kematian.

"Sebaiknya jangan melakukan apa-apa kalau enggak tahu teknik memberikan pertolongan pertama. Kalau sudah terdidik atau pernah mengikuti pelatihan, enggak apa-apa ikut menolong korban," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau