Jakarta, KompasOtomotif - Data pihak kepolisian di Surabaya mencatat 99,99 persen kecelakaan yang terjadi di kota tersebut disebabkan kelalaian manusia. Pemerintah Kota Surabaya menilai kelalaian yang dimaksudkan di sini lebih diakibatkan ketidakdisiplinan dalam berlalu lintas.
Atas dasar itu, Pemkot Surabaya menilai perlu mengedukasi warga mengenai pentingnya tertib berlalu lintas. Sosialisasi menyeluruh kepada seluruh warga dilalukan, dari mulai ke sekolah-sekolah, kampung-kampung hingga bengkel.
Baca juga : Aksi Wali Kota Surabaya Turun Tangan Atur Lalu Lintas
"Karena 99,99 persen kecelakaan di Surabaya disebabkan human error, maka kami menggarap manusianya. Dari mulai SD, SMP, kampung bahkan bengkelnya pun kami training, kami edukasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad di Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Tidak hanya sekedar mendatangi, Irvan menyebut edukasi tertib berlalu lintas juga dilakukan dengan cara mengajak warga tur keliling kota.
Baca juga : Teriakkan Gerakan Tertib Berlalu Lintas (Gatel)
"Dari sana kami ajarkan bagaimana menyeberang yang baik, bagaimana tidak berkendara di trotoar. Jadi edukasi pentingnya berkeselamatan berkendara tidak pernah henti-henti kami lakukan ke pelajar dan warga. Sehingga diharapkan angka kecelakaan turun," kata Irvan.
Surabaya baru saja meraih penghargaan "Excellent City" dalam ajang Indonesia Road Safety Award 2017. Ini adalah penghargaan untuk kota yang telah beberapa kali meraih penghargaan sebagai kota dengan tata kelola keselamatan jalan terbaik dalam ajang yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.