KLATEN, KOMPAS.com - Konsumen harus mengetahui tanda kaki-kaki mobil membutuhkan peremajaan setelah dipakai mudik.
Perjalanan jauh selama mudik, serta beban berat kendaraan saat muatan penuh, cenderung berdampak pada ketahanan suspensi.
Sehingga, beberapa komponen kaki-kaki yang sudah mulai rusak, perlu diperbaiki untuk menjaga performa mobil.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Fitur Suspensi Udara dengan Suspensi Pegas Coil
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, setelah mobil dipakai perjalanan jauh ada potensi penurunan performa suspensi.
“Seiring pemakaian, suspensi pada mobil akan mengalami penurunan performa seperti, limbung, muncul bunyi kasar saat mobil melaju di jalan tidak rata, kemudi tidak stabil dan sejenisnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Hardi mengatakan, kondisi tersebut berpotensi terjadi setelah mobil dipakai perjalanan jauh, terlebih melewati jalan tidak selalu rata.
Baca juga: Layanan Perawatan Kaki-kaki Mobil Sabet Penghargaan Top Brand 2025
Maka dari itu, Hardi menyarankan, setelah melakukan perjalanan jauh konsumen sebaiknya memeriksa kondisi kaki-kaki mobil.
“Pemeriksaan bisa dilakukan secara visual, atau dengan melakukan pengujian, seperti keausan ban, dudukan peredam kejut, bumper bound, bushing member, bushing lower arm, dan engine mounting,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, pemeriksaan bisa menggunakan alat bantu kamera ponsel untuk dilakukan perekaman gambar pada area-area kolong mobil.
Baca juga: Pentingnya Spooring untuk Mobil: Cek Kaki-kaki Sebelum Setel Roda
“Nyalakan lampu flash dan rekam untuk menggapai area sempit di kolong mobil, bushing-bushing yang pecah akan terlihat dalam rekaman, sehingga akan ketahuan kondisi kaki-kakinya,” ucap Hardi.
Selain menggunakan metode pemeriksaan secara visual, Hardi juga menyarankan, untuk melakukan pengujian performa untuk mendengarkan apakah ada bunyi-bunyi tidak wajar saat mobil melaju.
“Bunyi-bunyi tak wajar yang timbul dari area suspensi dapat menjadi tanda bahwa ada yang tidak wajar, seperti misal terjadi keausan, butuh pelumasan ulang, atau pengencangan baut dan sebagainya,” ucap Hardi.
Baca juga: Benarkah Shaking Machine Efektif Deteksi Masalah Kaki-kaki Mobil?
Hardi mengatakan, risiko membiarkan kaki-kaki mobil dalam kondisi tidak prima tak hanya mengganggu kenyamanan tapi juga keselamatan penumpang.
“Komponen bisa copot, seperti kasus beberapa pekan lalu, ball joint lepas sehingga mobil tidak bisa dibelokkan di jalan tol, risiko lainnya juga ada,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.