Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pajak Sedan Turun di Pasar Mobil Bekas

Kompas.com - 06/09/2017, 08:36 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Rencana pemerintah menurunkan pajak sedan disambut baik oleh industri mobil di Tanah Air. Namun untuk segmen mobil bekas (mobkas) wacana tersebut tidak memberikan dampak yang terlalu besar.

Pengamat Pasar Mobil Bekas sekaligus Manajer Senior WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, menjelaskan rencana penurunan pajak sedan bila didasarkan untuk mendorong penjualan akan sangat minim dampaknya.

"Harapannya kan pajak turun harga bisa lebih murah, tapi yang harus diperhitungkan itu ada atau tidak segmennya, kalau pun ada itu sebesar apa. Bila bicara dalam negeri, mobil sedan suka tidak suka sepi peminat, bukan hanya dari mobil bekas tapi juga mobil baru," ujar Herjanto saat berbincang dengan KompasOtomotif, Selasa (5/9/2017).

Menurut Herjanto, kalau dikaitkan karena faktor harga yang terlalu tinggi sebenarnya tidak juga, karena masih ada yang beli. Faktor nyata yang membuat pasar sedan makin tahun makin melemah karena memang pasarnya sudah ditinggalkan.

Baca : Sebelum Hibrida, Pajak Sedan Murah Duluan ?

Walau dari sisi kenyamanan jelas lebih nyaman sedan, tapi pola masyarakat dalam membeli mobil saat ini cenderung mementingkan fungsi dari kendaraan. Contoh, seperti bisa menampung banyak penumpang atau barang bawaan, siap dipakai ke mana pun.

Mobil bekas rental Blue BirdStanly/Otomania Mobil bekas rental Blue Bird

"Masa sedan di Indonesia itu sudah bergeser jauh, saat ini market suka dengan kendaraan yang fungsional, kalau model sudah jelas MPV dan SUV. Bila berharap dengan pajak turun akan tercipta segmen kembali agak susah, karena memang pamor sudah tidak seperti dulu. Untuk sedan bekas saat ini bisa dibilang hampir mati suri, belum tentu dalam satu bulan ada pergerakan," kata Herjanto.

Infrastruktur dan Ground Clearance

Tidak hanya Herjanto, Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer, juga mengucapkan hal serupa. Menurut Fischer kecenderungan sedan lemah di Indonesia karena diawali dari trauma para pengguna terhadap infrastrukutr yang ada.

Baca : Soal Sedan Murah, Toyota Masih Bungkam

"Dulu-dulu kan rawan banjir, orang mulai malas pakai mobil sedan karena pendek jaraknya (ground clearance), sekarang juga di jalan banyak tanggul yang ekstrem. Kalau ditanya pengaruh dari penurunan pajak belum tentu juga pasarnya akan naik lagi, walaupun naik mungkin di mobil baru, untuk mobkas tetap stagnan karena memang tren di Indonesia bukan sedan lagi," ucap Fischer di waktu yang sama.

Mobil mewah wajib bayar asuransi kalau kebanjiran.Herudin Mobil mewah wajib bayar asuransi kalau kebanjiran.

Sebelumnya Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menjelaskan dengan adanya penurunan pajak akan membuat industri otomotif dalam negeri lebih bergerak maju.

Sedangkan ketika ditanya soal pasar sedan yang lemah di Indonesia, Warih mengatakan nantinya saat sudah berjalan akan ditentukan sendiri oleh konsumen. "Ini salah satu kegiatan, nanti akan diuji kenyataannya oleh konsumen. Balik lagi, pasar yang akan menentukan," kata Warih beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau