Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Australia Murka soal Kasus Takata

Kompas.com - 25/07/2017, 08:23 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Sydney, KompasOtomotif – Inflator airbag merek Takata kembali memakan korban, kali ini di Australia. Kematian ini menggenapi jumlah korban menjadi 18 orang di seluruh dunia, akibat cacat produk dari produsen komponen asal Jepang.

Mengutip Reuters, Senin (24/7/2017) satu hari setelah kepolisian mengatakan kalau kematian seorang pria tersebut karena kecacatan kantung udara, lembaga perlindungan konsumen Australia, langsung bergerak melakukan investigasi soal recall.

Pihak Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) mulai menggali informasi dari departemen yang bertanggung jawab atas keamanan kendaraan dan membawahi produsen produsen mobil. Mereka akan menanyakan soal pengumuman recall, untuk mengetahui sudah seberapa maksimal itu dilakukan ke konsumen.

Kematian seorang pria di Sydney bulan ini, melibatkan Honda CR-V yang dilengkapi dengan airbag buatan Takata, ini merupakan kematian pertama di Australia. Penyidik mengatakan bahwa fragmen kecil dari kantung udara menghantam leher korban.

Juru bicara Honda, Neil McDonald mengatakan, kecelakaan itu masih dalam penyelidikan dan pihak perusahaan masih belum bisa memberikan keterangan, apakah kantung udara tersebut merupakan salah satu komponen yang belum pernah diganti atau di-recall.

Rod Sims, Ketua ACCC menuturkan, 36 persen kendaraan Australia dengan kantung udara yang berpotensi rusak dan membahayakan sudah diganti. Mereka juga mendesak, agar produsen mempercepat pengantian.

Pabrikan termasuk BMW, Toyota, Mazda dan Subaru, telah mengganti beberapa kantung udara dengan perbaikan sementara. Lebih dari 2,3 juta kendaraan di Australia menjadi target recall 2009. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com