Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Recall Inflator" Takata 65 Persen Belum Rampung

Kompas.com - 02/06/2017, 15:12 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Washington, KompasOtomotif – Seorang anggota senat Amerika Serikat mendesak merek mobil yang terkena wabah recall Takata, mempercepat perbaikan. Dilaporkan saat ini sekitar ada 65 persen dari total 46,2 juta inflator belum diperbaiki.

Mengutip Autoblog, Jumat (2/6/2017) Senator Bill Nelson dari Florida mengatakan hanya 15,8 juta dari 46,2 juta inflator yang sampai saat ini sudah di-recall sampai pertengahan Mei 2017, padahal recall nasional dimulai pada 2015 lalu.

Sekitar 8,8 juta pemilik mobil telah menerima pemberitahuan recall, kata Nelson, tapi informasi yang saat ini mereka terima, produsen mobil masih belum mendapat pasokan suku cadang pengganti.

Baca juga : Honda Terus Kampanyekan "Recall" buat Konsumen Indonesia

Kecacatan inflator Takata, bisa membuatnya meledak dengan kekuatan yang berlebihan, melepaskan pecahan peluru logam dari dalam mobil dan truk. Kondisi ini telah menyebabkan setidaknya 16 kematian dan lebih dari 180 cedera di seluruh dunia.

Perbaikan massal ini sudah dimulai sekitar 2008, di mana melibatkan sekitar 100 juta mobil di seluruh dunia dari 19 merek yang ada, termasuk Honda, Ford, Volkswagen AG dan Tesla Inc.

Juru bicara Takata Jared Levy mengatakan, perusahaan telah meningkatkan produksi komponen pengganti airbag yang cacat tersebut." Takata telah mengirimkan lebih dari 26 juta perangkat pengganti, dua pertiga diantaranya termasuk inflator yang diproduksi oleh pemasok lain,” ujar Levy.

Baca juga : Toyota “Recall” Empat Model di Indonesia

Bulan lalu, empat produsen mobil yang terlibat dalam recall, menyetujui biaya ganti rugi perbaikan sebesar 553 juta yang dolar AS atau Rp 7,3 triliun. Di mana biaya untuk Toyota adalah 278,5 juta dolar AS (Rp 3,7 triliun), diikuti oleh BMW sebesar 131 juta dolar AS (Rp 1,7 triliun), Mazda sebesar 76 juta dolar AS (Rp 1 triliun) dan Subaru 68 juta dolar AS (Rp 905 miliar).

Nelson mencatat, Presiden Donald Trump sampai saat ini belum menunjuk kandidat untuk memimpin lembaga keselamatan berkendara di Amerika NHTSA. "Kami sangat membutuhkan seorang pemimpin yang akan berkomitmen untuk menyelesaikan kekacauan Takata ini," ujar Nelson.

Baca juga : Akhirnya, Nissan Indonesia "Recall" Puluhan Ribu Livina

Pada Februari 2017, Takata mengaku bersalah di pengadilan AS dan sepakat membayar 1 miliar dolar AS untuk menyelesaikan penyelidikan federal terhadap inflatornya. Mayoritas kematian dan cedera akibat kantung udara ini terjadi di Amerika Serikat, dan kebanyakan pada merek Honda.

Bukan hanya di Amerika, recall inflator Takata airbag juga melanda model-model yang ada di Indonesia. Merek-merek yang sudah mengumumkan recall tersebut yaitu Honda, Toyota dan Nissan. Bagi pemilik mobil tersebut, diharapkan mencari informasi di diler resmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau