Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status “Surganya Mobil Bekas” Memudar di Myanmar

Kompas.com - 02/01/2017, 11:24 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Yangon, KompasOtomotif – Myanmar, sebagai negara yang lama dikenal sebagai surga mobil bekas, sedang mengalami perubahan drastis. Pasalnya, pemerintah mencoba untuk menumbuhkan produksi dalam negeri dan mulai membatasi impor mobil bekas.

Mengutip Nikkei, Minggu (1/1/2017), pembatasan impor mobil bekas sudah diwacanakan pemerintah pada November 2015. Pimpinan Myanmar menyatakan, kalau penjualan mobl baru pada 2018, ditargetkan mencakup porsi pasar hingga 90 persen.

Pergeseran ini mulai membuat perusahaan mobil bekas terbesar di Asia Tenggara, Sakura Trade Center,  mulai membuka diler mobil baru, merek Suzuki di pusat kota Yangon. Sakura juga berencana membangun tiga diler mobil baru lain di pertengahan 2017. Begitu juga dengan pemain utama lain, Farmer Auto.

Pada 2016, penurunan sudah terjadi, di mana hanya 120.000 mobil bekas diimpor dari Jepang, dan penurunan yang sangat tajam tidak akan terelakkan ;lagi di tahun depan. Kondisi ini bakal memukul keras banyak perusahaan impor berskala kecil dan menengah.

Sementara pada tahun fiskal 2015, sekitar 90 persen dari 540.000 mobil yang teregistrasi di Myanmar merupakan mobil bekas asal Jepang.

Asosiasi produsen dan distributor mobil, Myanmar Automobile Manufacturer & Distributor Association, memprotes pembatasan yang dilakukan pemerintah. Ini bisa membuat harga mobil menjadi lebih mahal, di mana orang biasa tidak bisa menjangkaunya.

Celah Produsen Mobil

Pembatasan ini, membuat produsen mobil yang memproduksi kendaraannya di Myanmar sedikit mendapatkan momentum. Suzuki Motor misalnya, yang saat ini memproduksi 2.700 unit per tahun dan menjual sekitar 1.000 unit di negeri ini, termasuk Ertiga dan pikap Carry.

Suzuki kemudian menambah pabrik baru mulai bulan ini, dan perusahaan bertujuan untuk meningkatkan produksi menjadi 10.000 unit pada 2018. Suzuki juga bakal memproduksi model sedan Ciaz pada awal 2017.

Takayuki Sugiyama, Pemimpin Operasi Suzuki di Myanmar berbicara dengan penuh percaya diri terkait manfaat dari produksi lokal, seperti pembebasan biaya pendaftaran dan hubungan dekat dengan diler. Selain merek Jepang tesebut, ada juga Ford Motor dan produsen mobil lainnya yang  tampaknya sedang mempertimbangkan membuka fasilitas produksi di Myanmar.

Namun masih belum jelas, apakah dengan membatasi impor mobil bekas bisa otomatis meningkatkan penjualan mobil baru, yang penjualan tahunannya hanya 6.000 sampai 7.000 unit. Mobil baru juga punya harga yang lebih mahal 50 persen sampai 200 persen dibanding bekas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com