Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Tutup Mata Soal Mobil Hidrogen

Kompas.com - 02/05/2024, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong percepatan tren kendaraan listrik karena dianggap lebih ramah lingkungan. Namun, jika bicara zero emmision vehicle, sebetulnya bukan cuma listrik tapi ada juga hidrogen.

Seperti diketahui beberapa pabrikan mobil dunia sudah mengembangkan kendaraan hidrogen alias fuel cell. Teknologi ini disebut lebih ramah lingkungan dan disebut lebih cocok buat dijadikan "alat transportasi masa depan."

Baca juga: Keselamatan Berkendara Dimulai dari Perawatan Ban

Tiga mobil hidrogen yang saat ini cukup terkenal di dunia ialah Toyota Mirai, Hyundai Nexo, dan Honda Clarity. Bahkan Hyundai Nexo tampil di booth PLN di ajang Periklindo Electric Vehicle (PEVS) 2024.

Toyota Mirai, sedan bermesin hidrogenDok. Toyota Toyota Mirai, sedan bermesin hidrogen

Meski demikian nyatanya saat ini perkembangan kendaraan hidrogen masih jalan di tempat. Bisa dibilang perkembangannya kalah dari kendaraan listrik berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV).

Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, mengatakan, saat ini kendaraan hidrogen belum bisa menyaingi kendaraan listrik karena belum efektif.

Baca juga: Harga BBM per 1 Mei 2024, Shell, Vivo, dan BP Naik

"Saya punya pendapat pribadi buat hidrogen, memang energy loss-nya cukup besar," ujar Rachmat yang ditemui usai pembukaan PEVS 2024, di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Honda Clarity, mobil listrik dengan bahan bakar hidrogenDok. Caranddriver.com Honda Clarity, mobil listrik dengan bahan bakar hidrogen

"Jadi mungkin dia cocok untuk yang berat-berat untuk long distance untuk truk dan bus jarak jauh. Kalau untuk (mobil) penumpang sejauh ini kami lihat hidrogen ini sudah ada diuji coba tapi sepertinya dengan perkembangan industri EV baterai ini, kayanya saat ini baterai lebih unggul," katanya.

"Karena memang cara kerja bikin hidrogen itu ada energy loss, tapi kita tidak tahu masa depan ya, ya hari ini yang ada dan sudah siap pakai itu adalah baterai. Tapi kita tidak menutup mata, visi kita adalah zero emission vehicle," ujar Rachmat.

Baca juga: Gesits Buka Peluang Kerja Sama dengan Produsen Baterai

 

Peluncuran mobil listrik BMW i5Kompas.com/Nanda Peluncuran mobil listrik BMW i5

Saat ini isu kendaraan hidrogen ialah harga mahal dan infrastruktur terbatas. Sedangkan agar teknologi ini bisa dipakai secara luas harus punya infrastruktur yang memadai. Kemudian publik juga masih mempertanyakan keselamatannya.

Namun, jika dilihat dari sisi lain, keunggulan mobil hidrogen mampu menghasilkan emisi nol. Satu-satunya produk sampingan yang dihasilkan adalah air dan membuatnya sangat ramah lingkungan.

Adapun saat ini Indonesia baru punya satu unit stasiun pengisian kendaraan hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) milik PLN berlokasi di Senayan, Jakarta, yang baru diresmikan pada akhir Februari 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau