Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jawaban Nissan untuk Kebutuhan Konsumen

Kompas.com - 02/12/2016, 17:10 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bandung, KompasOtomotif – PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mulai memperkenalkan visi Nissan Intelligent Mobility (NIM) yang akan dipakai sebagai landasan komunikasi terbaru buat produk. Konsep ini sudah diperkenalkan di Geneva Motor Show 2016, dan akan menjadi payung dan pembeda Nissan dibandingkan dengan merek lain.

Visi baru Nissan Intelligent Mobility itu diungkap kepada media dalam Nissan Media Workshop 2016 di Bandung, Jumat (2/12/2016). Tak hanya dipaparkan konsep visi baru itu, tetapi NMI juga menyiapkan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan konsep baru tersebut.

”Hari ini adalah kick-off Nissan Intelligent Mobility di Indonesia. Nanti akan menjadi bahasa komunikasi kami mulai Januari 2017, menjadi pembeda antara Nissan dengan merek lain, dan bagaimana Nissan menjawab kebutuhan konsumen untuk membuat hidup mereka lebih nyaman,” ucap Budi Nur Mukmin, GM Strategi Pemasaran dan Perencanaan Produk NMI.

Pada dasarnya ada tiga pilar visi yang diklaim membuat mobil-mobil Nissan memahami keinginan dan kebutuhan penggunanya. Pertama, Intelligent Power. Ini ada kaitannya dengan teknologi penggerak termasuk mesin, transmisi, atau mobil listrik dan hybrid.

Nissan berusaha membuat konsumen lebih nyaman dan merasa tertarik dengan teknologi, tenaga mesin, atau sesuatu yang berhubungan dengan performa mobil.

Kedua, ada Intelligent Driving. Menurut Budi, ini ada kaitannya dengan penerapan fitur dan kenyamanan pada mobil. Misalnya, beberapa fitur yang membuat orang menyetir lebih percaya diri, misalnya adanya arround view monitor, chassis control, pro pilot, navigasi, hands free power door, dan lainnya.

Sedangkan yang terakhir, Intelligent Integration, bagaimana mobil Nissan bisa terhubung dengan hal di sekitarnya. Misalnya, mobili listrik Nissan Leaf bisa dipakai untuk menyalakan listrik rumah, atau teknologi car sharing.

”Yang terakhir ini memang sesuatu yang sifatnya agak jauh (diterapkan di Indonesia), namun di negara-negara lain teknologi ini sudah diaplikasikan, dan ini bisa menjadi modal untuk kami melangkah ke depan,” ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com