Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laporan langsung dari Yokohama, Jepang

Ragam Pencegah Cedera saat Kecelakaan di Mobil Toyota

Kompas.com - 30/08/2016, 09:02 WIB

Yokohama, KompasOtomotif - Selain perangkat keselamatan aktif yang berfungsi untuk mencegah kecelakaan, setiap mobil juga dibekali sistem keselamatan pasif. Tujuannya untuk mencegah efek cedera jika terlanjur terjadi kecelakaan.

Toyota terus mengembangkan riset untuk mengetahui berbagai dampak kecelakaan. Baik terhadap orang yang berada di kabin maupun di luar seperti pejalan kaki. Ada beberapa tipe keselamatan pasif yang dimiliki, berikut paparannya.

Global Outstanding Assessment (GOA) 

Sistem penilaian kekuatan struktur kerangka body yang dikembangkan untuk mencapai tingkat keselamatan terbaik. Parameter penilaian disesuaikan dengan standar dunia atau pihak ketiga. Sistem ini telah diterapkan sejak 1995, untuk mendorong pencapaian tingkat keamanan kendaraan (passive safety technology) menuju level lebih baik dari waktu ke waktu.

Passive Safety Body Structure 

Toyota melakukan riset dan merancang struktur bodi mobil sedemikian rupa agar bisa menyerap dampak benturan saat kecelakaan. Diharapkan orang yang berada di kabin tidak mengalami cedera ketika hal itu terjadi.

Menurut data, tingkat cedera parah dapat terjadi jika struktur mobil tidak mampu menyerap dampak benturan. Untuk solusi, dirancanglah struktur kendaraan yang mampu memberikan ruang sisa di kabin bagi penumpang atau pengemudi agar cedera parah bisa dihindari.

Seatbelt with Pretensioner and Force Limiter 

Kelengkapan tambahan pada sabuk pengaman ini berfungsi mengontrol pergerakan pengemudi dan penumpang yang berada di kabin. Mekanisme pretensioner secara otomatis akan memendekkan sabuk pengaman ketika terjadi tabrakan frontal.

Efeknya untuk menjaga pergerakan tubuh. Sementara mekanis limiter akan mengontrol sabuk pengaman tidak terlalu menekan. Hal tersebut bisa meminimalisasi cedera terutama bagian dada. 

Restraint System (SRS) Airbag 

Sensor kantung udara (airbag) akan mendeteksi dampak dan menghitung intensitas tabrakan sehingga mampu memicu airbag untuk mengembangkan bila diperlukan. Waktu yang diperlukan untuk mengembang sekitar 0,03 detik dan akan mengempis dalam waktu 0,1 detik. Mata manusia berkedip selama sekitar 0,1-0,3 detik sehingga orang tidak akan melihat saat airbag mengembangkan karena terjadi begitu cepat.

Whiplash Injury Lessening (WIL) Concept Seat 

Teknologi ini dikembangkan berdasarkan survei di Jepang yang menunjukkan bahwa sekitar 53 persen cedera kecelakaan berada pada bagian belakang.  Hasil lain menyebutkan sekitar 90 persen dari cedera ini berada di daerah leher. WIL menggabungkan rancangan kursi yang bisa melindungi kepala (leher) dan bagian dada secara bersamaan agar bisa meminimalkan cedera.

Help Net

Sistem dan teknologi untuk menghubungkan secara otomatis pengemudi atau penumpang ke pihak-pihak yang bisa memberikan bantuan, seperti polisi atau rumah sakit yang berada dalam jangkauan jaringan telepon seluler. Operator bisa berkomunikasi dengan penumpang dari dalam kendaraan dan mendapat informasi darurat. Sistem ini akan membantu memperpendek waktu penumpang untuk mendapat layanan darurat, dan juga membantu mencegah terjadinya kecelakaan sekunder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com