Yokohama, KompasOtomotif - Pengemudi memang merupakan kunci dalam berkendara aman. Namun bagi Toyota teknologi punya peran untuk membantu pengemudi menghindari kecelakaan yang tidak terduga.
Beberapa sumber kecelakaan lalu lintas berasal dari tabrakan antar sesama kendaraan, penyimpangan jalur, dan minimnya penerangan di waktu malam. Tiga sumber utama ini menjadi fokus tujuan pengembangan Toyota Safety Technology.
Dalam pengembangan teknologi keselamatan, Toyota berpegang pada prinsip bahwa setiap kecelakaan melibatkan tiga pihak yaitu manusia, kendaraan dan situasi lalu lintas.
Oleh karena itu, teknologi harus mengacu bagaimana interaksi dari tiga faktor ini bisa dikendalikan. Sehingga dampaknyabisa dieliminir seminimal mungkin. Pendekatan ini disebut Toyota sebagai Integrated Three-Part Initiative.
1. Intelligent Tranport System (ITS)
Bertujuan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas dengan memberitahukan informasi yang tidak dapat dideteksi oleh sensor kendaraan sendiri, melalui komunikasi antara kendaraan dan infrastruktur, atau antara sesama kendaraan.
Sejak 2006, Toyota berpartisipasi dalam simulasi kecelakaan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah dan industri otomotif. Toyota berupaya untuk terus meningkatkan dan mempromosikan sistem ini untuk membangun lingkungan lalu lintas yang canggih, agar masyarakat yang lebih aman dan lebih nyaman saat melakukan mobilitas.
2. Edukasi keselamatan
Aktivitas smart driving merupakan salah satu bukti nyata yang digelar Toyota agar masyarakat mengetahui cara-cara mengemudi yang benar dan aman. Salah satu contoh adalah edukasi keselamatan berkendara di Toyota Safety Education Center Mobilitas di Jepang.
Sejak 2014, Toyota sudah mengembangkan Regional Safety Campaign di Asia yang dalam tiga tahun terakhir telah menggalakkan penggunaan sabuk pengaman di Asia.
3. Total Human Model for Safety (THUMS)
Ragam uji coba dilakukan untuk mengetahui dampak kecelakaan dari berbagai posisi pada setiap tubuh manusia, seperti berdasarkan jenis kelamin, berat tubuh dan usia. Sejak 1997, Toyota telah mengembangkan model manusia virtual berbasis komputer, yang dikenal sebagai THUMS. Fungsinya untuk menganalisa dan menyimulasikan situasi yang lebih dekat dengan kecelakaan yang sebenarnya.
THUMS terdiri dari struktur tulang, ligamen dan tendon untuk lebih meniru tubuh manusia. Analisa cedera penumpang dan pejalan kaki didapat melalui perangkat lunak THUMS yang digunakan dalam simulasi.
Data yang diperoleh antara lain dimanfaatkan untuk membantu mengembangkan airbag untuk sisi tabrakan miring dan kursi yang membantu mengurangi cedera whiplash di kecepatan rendah, belakang, dan tabrakan tertentu (WIL Concept Seat).
Hasil riset juga dimanfaatkan oleh para peneliti dari seluruh dunia untuk meningkatkan keselematan di jalan raya. Kemampuan THUMS terus ditingkatkan dan sejak 2009 telah dikembangkan versi 4. Keluaran tersebut memungkinkan untuk menganalisa secara rinci dampak tabrakan terhadap organ internal, seperti paru-paru, jantung dan hati.
Pada Oktober 2011, Toyota telah memperkenalkan paket akademik atau THUMS Academic Package untuk para peneliti di universitas dan lembaga penelitian lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.