Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Jadi Perangkap "Pencabut Nyawa" di Jalan

Kompas.com - 16/03/2015, 17:17 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

London, KompasOtomotif - Setiap bagian dunia idealnya punya standar spesifik menyangkut sistem kelengkapan keselamatan mobil. Namun, di setiap negara punya perbedaan level standar keselamatan yang ditetapkan, sekaligus menjadi syarat utama mobil itu boleh diproduksi atau di jual massal.

China misalnya, menjadi pusat perhatian dunia sekitar satu dekade lalu, setelah industri otomotifnya mulai bergejolak. Kala itu, mobil-mobil lokal buatan China banyak disorot dianggap tidak aman karena tidak memenuhi standar internasional. Tapi, laun para produsen mobil lokal mulai belajar soal standar keselamatan Eropa, karena ambisinya mau ikut bersaing menjadii pabrikan kelas dunia.

Perangkap Mematikan

Kini, masalah terbesar tengah dihadapi India, di mana, belum ada regulasi ketat soal standar kemanan kendaraan yang berlaku. Negara terpadat kedua di dunia ini, masih menjadi basis produksi dan menjual kendaraan yang mendapat julukan "perangkap mematikan" bagi penggunanya.

Untuk menghapus ini, lembaga standar keselamatan dunia, Global NCAP, berambisi untuk memperlebar jangkauannya ke seluruh dunia mulai 2020 mendatang. Lembaga Berbasis Sumbangan ini, menyediakan sistem keamanan ideal untuk konsumen dalam hal produksi kendaraan bermotor, terutama mobil.

Presiden Global NCAP Max Mosley, dalam keterangan resminya, dilansir Carscoop (14/3/2015), mengatakan, "Peningkatan keselamatan dipicu oleh peraturan dan kewaspadaan konsumen terutama di negara berpenghasilan besar, yang berhasil menyelamatkan ratusan ribu nyawa di jalan. Kondisi ini tidak secara simetris terjadi pada keluarga di negara-negara berpenghasilan lebih rendah."

Misalnya, jelas Mosley, standar tes tabrak yang diperkenalkan 20 tahun lalu untuk semua mobil yang dipasarkan di Eropa, belum bisa dipenuhi oleh mobil produksi, bahkan model baru yang dijual di beberapa negara berpenghasilan rendah di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Kondisi ini sangat sulit diterima akal sehat.

"Pabrikan tidak bisa terus mengancam jutaan jiwa konsumen mereka, karena dianggap sebagai warga kelas kedua, jika hal ini berkaitan dengan standar keselamatan pengguna mobil," tukas Mosley.

Rekomendasi

Global NCAP juga menunjukan beberapa rekomendasi bagi seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meningkatkan standar keselamatan dalam dua tahap besar, sampai memenuhi tenggat waktu yang berakhir 2020 mendatang.

Rekomendasi ini terdiri dari berbagai himbauan, mulai dari pesanan besar perusahaan (fleet) yang menuntut perbaikan standar keselamatan, atau insentif pemerintah dan perusahaan asuransi yang mau memberikan insentif untuk memicu peralihan produk dari tidak aman menjadi aman.

Pengujian di laboratorium juga dianjurkan untuk beberapa kasus. Namun, yang paling penting adalah pabrikan otomotif punya inisiatif meningkatkan standar keamanan untuk tes tabrak depan. Sekaligus berpatisipasi dalam hal peningkatan spesifikasi dan fitur keamanan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com