JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai merek otomotif yang sudah terbilang mapan di Indonesia, Suzuki tidak hanya berstatus sebagai penjual kendaraan. Suzuki melalui PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), juga melakukan proses produksi kendaraan di Indonesia.
Suzuki memulai usahanya di Tanah Air sejak 1970, dengan memperkenalkan produk sepeda motor A100 dan FR70. Lalu enam tahun berselang, atau pada 1976, Suzuki mulai memproduksi dan menjual kendaraan roda empat, pikap ST10.
Pada 1991, Suzuki mulai mengoperasikan pabrik mobil di Tambun, dan memulai kegiatan ekspor Suzuki Futura ke Malaysia pada 1993. Hingga pada 2014, pabrikan berlambang S ini melanjutkan ekspansinya dengan membuka pabrik mobil terbaru di Cikarang.
Baca juga: Rapor Hijau Suzuki di Mei 2024
Pekan lalu, Kompas.com berkesempatan buat melihat langsung proses produksi kendaraan dari tahap awal sampai akhir, di pabrik Suzuki Cikarang, yang menempati area seluas 1.307.000 meter persegi.
Diperlihatkan proses produksi yang lengkap mulai dari mesin dan transmisi, rangka dan bodi, pengelasan, pengecatan, perakitan, hingga pemeriksaan akhir. Manajemen rantai pasokan sudah bekerja sama dengan supplier 400 perusahaan untuk kategori tier satu, dan lebih dari 1.000 perusahaan untuk kategori tier dua.
"Selama lebih dari 50 tahun membangun ekosistem yang besar di Indonesia, Suzuki Indonesia juga turut membangun kemitraan strategis yang berdampak bagi perkembangan ekonomi Indonesia," jelas Minoru Amano President Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dan PT Suzuki Indomobil Motor (SIM).
Amano melanjutkan, upaya hilirisasi dan lokalisasi terus dilakukan seturut dengan komitmen bertumbuh bersama Indonesia. Tercatat, kandungan lokal produk Suzuki sudah mencapai angka 85 persen.
Baca juga: Suzuki Sambut Wacana Pemberian Insentif Mobil Hybrid
"Suzuki bekerja sama dengan supplier dari tier 1, 2, dan 3 untuk mendukung proses produksi dimana satu unit mobil setidaknya terdapat lebih dari 10.000 komponen dengan komposisi kandungan lokal yang tinggi untuk membangun produsen lokal menjaring kerjasama dengan banyak pemain industri kelas global. Hal ini pula yang menjadi keunggulan komparatif Indonesia di mata para investor global," lanjut Amano.
Pabrik Suzuki di Cikarang ini bertanggung jawab memproduksi mobil penumpang yakni Ertiga Hybrid, Ertiga, XL7 Hybrid dan XL7. Lalu memproduksi mesin K15B, K15B Hybrid dan G15A. Selain itu juga memproduksi transmisi MF60, MF70, MR74 dan MF70C, serta komponen mesin mobil dan motor.
Mobil yang diproduksi juga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tapi juga untuk di ekspor ke 72 negara di seluruh dunia.
Ini terlihat dari adanya mobil dengan setir kiri yang ada di line produksi. Catatan ekspor mobil Suzuki pada 2023 mencapai 40.765 unit, dan 89.621 unit sepeda motor.
Kegiatan produksi yang ada di pabrik SIM Cikarang ini meliputi; produksi Powertrain (mesin dan transmisi), pressing, welding, painting, seat (jok), assembling dan terakhir inspeksi terakhir sebelum dikirim ke diler.
Pada proses powertrain dalam rangkaian produksi adalah pembuatan mesin dan transmisi yang dilakukan secara internal Suzuki. Powertrain meliputi proses Casting, Machining, dan Assembling.
Dilanjutkan pada proses pressing adalah tahapan pengolahan bahan baja mentah menjadi panel dan rangka mobil Suzuki. Proses ini melibatkan berbagai teknik untuk memastikan panel memiliki ketahanan karat yang optimal, termasuk penggunaan bahan galvanis untuk melindungi baja dari korosi.
Pada tahap welding adalah proses penyatuan seluruh panel bodi dan parts yang disupply oleh jaringan vendor Suzuki, dengan metode pengelasan (welding) sehingga menjadi unit mobil yang utuh.