JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan sejauh ini belum ada pembahasan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan alokasi dana negara untuk menyubsidi BBM terkait masih mencukupi hingga akhir tahun seperti yang direncanakan. Meski memang diakui nilai tukar rupiah tengah tertekan oleh dollar AS.
"Kita terus memantau pergerakan harga ini. Sejauh ini memang kurs meningkat cukup signifikan," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Juni 2024, Kamis (27/6/2024).
Baca juga: 32 Truk ODOL Terjaring Razia di Tol Balmera
"Sampai saat ini tak ada pembahasan mengenai kemungkinan kenaikkan harga BBM dengan Kementerian ESDM. Sejauh ini kita terus coba mengelola agar tetap dalam range yang sudah disediakan dalam APBN," lanjutnya.
Adapun pada tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi BBM tertentu dan LPG 3 Kg sebesar Rp 113,27 triliun. Dana tersebut untuk menyubsidi 8,03 juta metrik ton gas LPG Kg dan 19,58 juta kiloliter BBM tertentu.
Sedangkan realisasi volume subsidi hingga Mei 2024 ialah BBM sebanyak 5,57 juta kiloliter dan 2,7 juta metrik ton LPG 3 Kg. Konsumsi BBM bersubsidi tersebut juga lebih rendah satu persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pengemudi Mobil Saat Melewati Tanjakan
Sementara konsumsi BBM subsidi di tengah tekanan nilai tukar rupiah dikatakan Isa masih bisa dikendalikan. Ini juga mendukung pemerintah menjaga anggaran subsidi energi tidak membengkak.
"Langkah ini yang mungkin juga terus menerus perlu kita lakukan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.