Berkat AS, Pabrikan Eropa Bisa Berhemat Rp 70,7 T

Berlin, KompasOtomotif - Para eksekutif pabrikan otomotif asal Eropa menyatakan bisa berhemat setidaknya 5 miliar euro atau Rp 70,7 triliun dalam pengeluaran perusahaan jika Uni Eropa dan Amerika Serikat sepakat dalam kerja sama ekonomi. Kesimpulan ini disampaikan CEO Audi Rupert Stadler, bos Grup BMW Norbert Reithofer, dan bos Daimler Dieter Zetsche di Berlin, dilansir Automotive News Europe (28/1/2015).

Para eksekutif pabrikan Eropa ini bergabung dalam pertemuan Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP), membicarakan harmonisasi standar teknis dan peraturan, membebaskan sumber untuk investasi dalam pekerjaan atau teknologi baru. Intinya, jika Uni Eropa dan pemerintah AS sepakat dengan satu standar yang sama, pabrikan otomotif bisa menghapus pengeluaran tambahan.

"Kami membuang uang, misalnya, karena kita butuh kaca yang berbeda, lampu sein, atau lampu rem, tergantung cuaca di mana mobil itu dijual di AS atau Eropa. Kami juga harus memenuhi standar keamanan yang berbeda, misalnya, tes tabrak," beber Zetsche.

Zetsche melanjutkan, Uni Eropa dan AS merupakan negara dengan peraturan terketat di dunia. "Sayang detail penerapan peraturan itu berbeda dan detail ini memaksa kami mengembangkan dua kali, produksi dua kali, dan menyertifikasi dua kali," lanjut Zetsche.

Saat ini, negosiasi antara Uni Eropa dan AS sudah berlangsung dalam delapan pertemuan. Jika kesepakatan pergadagangan bebas antara kedua kawasan ini terlaksana, akan menjadi salah satu pasar terbesar, mencakup setengah perekonomian di dunia, dalam hal produk maupun jasa.