Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Memasang Ban Rotasi Terbalik

Kompas.com - 26/06/2012, 19:03 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Untuk ban tipe directional dan asymmetrical terdapat aturan pemasangan dibanding simetris. Directional ditandai dengan penunjuk arah berbentuk panah, sementara asymmetrical memakai tulisan "outside" dan "inside". Terkadang ada pengguna yang secara sembrono menukar posisi dengan alasan bagian luarnya sudah habis. Lalu, apa efeknya jika hal tersebut dilakukan? Berikut penjelasan dari Adang Supandi, Product Technical Senior Manager, PT Gajah Tunggal.

Bahaya Saat Hujan
"Langkah tersebut tidak dibenarkan terlebih saat melintas di lintasan yang basah. Karena dapat menyebabkan adanya aquaplanning berlebihan sehingga dapat menghilangkan stabilitas," jelas Adang. Apalagi, lanjutnya, kecepatan berada di atas 40 kpj. Sebab, kembangan ban sudah didesain untuk membuang air. Dengan kondisi terbalik maka fungsinya berubah menjadi menampung air. Akibatnya air akan berkumpul dan membentuk lapisan air antara ban dengan aspal.

Lain halnya ketika digunakan pada lintasan kering. "Efeknya, suara gesekan ban lebih berisik dan  kembangan ban lebih cepat habis," papar Adang. Stabilitas, menurutnya tidak terlalu berpengaruh.

Kondisi Tertentu
Ada teori dari Chandra Alim, pebalap nasional, seputar rotasi berlawanan. "Kondisi rotasi di balik dapat membantu pengereman lebih pakem," ujar Chalim, sapaan akrabnya. Informasi tersebut didapat dari mekanik saat mengikuti Australian Touring Car Championship pada 1990-an.

Teori tersebut bisa dilakukan pada mobil penggerak belakang dengan tenaga yang besar. Itu pun hanya berlaku untuk ban depan saja. "Karena saat dibalik menimbulkan efek lebih mencengkram saat di rem. Dengan begitu jarak pengereman bisa lebih dekat," ungkap Chalim. Tetapi, lanjutnya teori ini tidak berlaku untuk mobil gerak roda depan karena sebagai pusat traksi di mana tempat beban berkumpul.

"Jangan sekali-sekali melakukan saat lintasan basah karena akan mengurangi stabilitas cukup besar dan bisa sangat berbahaya karena mobil kehilangan kontrol. Saya melakukan ini hanya untuk di lintasan balap, tidak di jalan raya," tegas Chalim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com