MV Agusta ”Goyang”, Indonesia Tetap Normal

Jakarta, KompasOtomotif – MV Agusta telah dinyatakan sedang di ujung tanduk. Merek sepeda motor asal Italia itu mengalami krisis keuangan dan harus membayar hutang ratusan miliar rupiah. Meski begitu, PT Moto Arte Indonesia (MOI) sebagai perwakilan di Indonesia, mengaku tidak terpengaruh.

Baca juga: [MV Agusta Terancam Bangkrut] – [Mercy Bisa Selamatkan MV Agusta dari Lilitan Utang]

Sumber internal MOI saat dikonfirmasi KompasOtomotif, belum lama ini, mengakui bahwa MV Agusta sedang dalam masa krisis. Namun, dia menegaskan bahwa operasional di Indonesia tetap berjalan seperti biasa.

”Tidak terpengaruh (penjualan dan aktivitas diler), mereka (MV Agusta) hanya sedang restrukturisasi perusahaan. Penjualan tetap normal di sini. Tapi soal jumlahnya, nanti dulu ya,” kata sang sumber yang mewanti-wanti namanya tidak disebutkan.

Sumber tersebut lantas mengirimkan surat resmi dari MV Agusta yang dikirim ke semua perwakilan di seluruh dunia. Dalam surat yang ditandatangani Giovanni Castiglioni, Presiden MV Agusta, perusahaan berpesan untuk semua pihak tetap optimistis.

Castiglioni menyatakan bahwa MV Agusta adalah perusahaan yang berkembang. Pertumbuhan mencapai 30 persen, jauh lebih besar ketimbang pertumbuhan pasar sepeda motor dunia (di kelasnya) yang mencapai 15 persen.

Surat itu juga menyebut bahwa perusahaan akan melakukan restrukturisasi dan aktivitas akan berjalan seperti biasa. Castiglioni meyakinkan para mitra bahwa perusahaan akan bangkit.

Namun seperti dilansir Motorcyclenews akhir April lalu dalam wawancara khusus, Castiglioni mengakui produksi sedang diperlambat. Fokus perusahaan adalah menjual stok yang saat ini masih cukup menumpuk.

Castiglioni juga mengisyaratkan hubungan dengan Mercedes-AMGsebagai pemegang saham kepemilikan MV Agusta 25 persen tetap baik. Namun, di tengah kondisi yang sulit, dirinya menatakan tetap bertahan dan tidak menjual perusahaan.