Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bimmer Underground Community Keep Solidarity

Gerak–gerik Komunitas BMW di Bawah Radar

Kompas.com - 31/03/2015, 09:00 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Tangerang, KompasOtomotif – Komunitas penggemar BMW di Indonesia tidak selamanya muncul ke permukaan, Bimmer Underground Community Keep Solidarity (Bucks) adalah salah satu contohnya. “Budaya” klub dikesampingkan agar solidaritas yang menjadi pondasi utama.

Bucks terbentuk pada Agustus 2007, berawal dari sebuah forum yang doyan membahas dari A sampai Z tentang BMW. Salah satu dari enam anggota awal, Dimas Harsono, mengatakan gathering pertama melahirkan Bucks sebagai alternatif perkumpulan penggemar BMW di dunia nyata.

Febri Ardani Bimmer Underground Community Keep Solidarity (Bucks).

“Kita arahnya beda, tujuan kita hanya untuk entuasias BMW yang bergerak di bawah radar. Kita hanya sharing dan untuk have fun. Tidak ada iuran, ADRT, pendaftaran, bahkan yang gak punya BMW juga bisa gabung,” ucap Dimas, (14/3/2015).

Bucks seperti gerakan perlawanan, melawan semua kebiasaan klub besar penggemar BMW yang sudah berdiri sebelumnya. Tidak ada hirarki di tubuh Bucks, semua berjalan menggunakan adat istiadat berbasis kepercayaan dan kehormatan.

“Mereka terlalu berstruktur, ada iurannya juga, tapi kita tidak mau terikat seperti itu. Kita anggap semua keluarga, kita juga masih terima kalau mau nongkrong walaupun mobilnya sudah bukan BMW. Kita memang ga punya ADRT, tapi punya kordinator dewan, kita sebutnya mami, itu juga terpilih karena sukarela,” beber Dimas.

Febri Ardani Logo Bimmer Underground Community Keep Solidarity (Bucks).

Salah satu ciri khas Bucks, punya koperasi untuk membantu anggotanya. Dimas menjelaskan deposit dana dikumpulkan untuk menolong anggota komunitas yang membutuhkan. Dana akan dikeluarkan sesuai skala prioritas. “Misalnya ada beberapa orang yang mengajukan untuk restorasi mobil, kita akan lihat yang mana lebih butuh sesuai kebutuhan dasar, pasti mesin dulu,” kata Dimas.

Meski tidak “terdeteksi”, selama delapan tahun berdiri Bucks memiliki 450 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dan sebagian luar negeri. Anggota awal lainnya, Fahmi Alhaqqi, menggatakan ada dua orang yang tinggal di Amerika Serikat, tiga orang di Australia, dan dua orang di Malaysia.

Stigma

Sejak lama ada anggapan negatif tentang BMW, seperti harga mobil mahal, suku cadang sulit dicari, boros, dan susah dirawat. Menurut Fahmi Bucks hadir untuk menglarifikasi hal itu. “Padahal kalau sudah punya BMW, baru terasa enaknya punya mobil ini,” kata Fahmi.

Model BMW milik anggota Bucks beragam, mulai dari kelahiran 1986 – 2014, terdiri dari E28, E30, E34, E36, E39, E46, E90, E60, F30, E53, E80, E81, E92.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com