JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan terakhir, kecelakaan yang melibatkan bus di berbagai lokasi terjadi.
Biasanya, ketika sudah ada kendaraan besar, dampaknya tidak main-main dan bisa fatal.
Menanggapi kejadian tersebut, President Director PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia, Naeem Hassim, mengatakan bahwa kecelakaan bus di Indonesia adalah masalah yang sangat besar.
"Saya rasa pemerintah harus menyiapkan regulasi terkait topik ini. Saya percaya, salah satu solusi mengatasi masalah ini adalah setiap tahun bus harus melewati pemeriksaan kesehatan mendalam," kata Naeem di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Baca juga: Terminal Pulo Gebang Mulai Gelar Uji Kelaikan Bus AKAP
Naeem menjelaskan bahwa bus dan truk di Eropa harus melewati pemeriksaan kesehatan kendaraan setiap tahun.
Jika hasil evaluasi menyatakan tidak sehat, maka kendaraan tersebut harus diperbaiki sampai layak jalan. "Pemeriksaan ini wajib untuk semua pemilik bus. Kalau tidak, maka akan diberhentikan di jalan dan kendaraan disita. Selain itu, harus diberikan tilang yang sangat mahal," kata Naeem.
Baca juga: Komunitas Motor Italia Ikut Berbagi di Bulan Ramadhan
Naeem merasa semua kendaraan wajib diperiksa kesehatannya secara rutin.
Walau sebenarnya ada uji KIR yang dilakukan rutin enam bulan sekali, nyatanya hal tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan yang melibatkan bus. "Harus ingat, kita berada di jalan yang sama dengan bus dan truk. Kadang saat terjadi kecelakaan, baru sadar apa penyebabnya. Makanya, isu ini harus lebih ketat lagi regulasinya," kata Naeem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.