JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia kembali mengindikasikan kehadiran hybrid electric vehicle (HEV) alias mobil hybrid baru, yang besar kemungkinannya adalah Toyota Veloz Hybrid.
Sinyal tersebut diungkapkan oleh Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam saat berbincang mengenai optimalisasi dan potensi pasar ekspor ke Meksiko, yang sampai saat ini masih terbentur regulasi.
"Jadi model-model kita seperti Avanza, ternyata disukai di Meksiko. Toyota punya pabrik juga di sana, tetapi untuk model-model lain yang juga diekspor ke negara lain. Sehingga, kita bisa isi (dengan Avanza/Veloz)," ucap Bob yang ditemui di Jakarta, Selasa (18/3/2025) malam.
Baca juga: Keunggulan dan Kekurangan Radiator Aluminium untuk Mobil
Sementara itu, bila berbicara lebih khusus mengenai permintaan di pasar global, lanjutnya, mayoritas untuk produk yang ramah lingkungan.
Sehingga, tidak heran sepanjang 2024, ekspor HEV mencakup Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid bisa tumbuh dua kali lipat lebih, yoy, dari 8.792 unit ke 18.553 unit.
"Kita lihat pasar ekspor kebanyakan mereka mintanya hybrid karena faktor infrastruktur atau lain sebagainya. Amerika Selatan misalnya, banyak yang minta etanol juga karena bisa dipakai ke mobil hybrid sehingga emisinya lebih rendah dan hemat," kata Bob lagi.
Oleh karenanya, Toyota kini terus berusaha untuk bisa memperluas adopsi teknologi terkait ke lini produk yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan ekspor secara signifikan.
Hanya saja, untuk informasi lebih jauh, dirinya masih belum bisa bicara banyak.
Baca juga: BYD M6 dan Denza D9 Kuasai Pasar Mobil Listrik Nasional Februari 2025
"Kita harapkan seperti itu. Kita berharap segera ya. Tapi yang lebih penting, karena ini industri pionir, harus ada insentif yang diberikan," tambahnya.
"Mobil hybrid biasanya dipasang ke mobil-mobil mewah. Sekarang kita sudah mulai ke model di kelas menengah seperti Yaris Cross. Intinya, semua model kita arahkan ke sana, tergantung insentif pemerintah. Lebih cepat datang (insentif), lebih cepat pula (launching)," ucap Bob.
"Oleh karena itu, kita harus bangun ekosistemnya seperti baterai dan komponen elektrifikasi lain. Target kita di tahun 2030, 50 persen ekspor sudah hybrid semua. Dari Indonesia, 50 persen itu dalam bentuk hybrid," kata dia.
Sebelumnya, isu kehadiran Veloz hybrid mencuat usai perseroan mendaftarkan kode mesin baru dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2024.
Baca juga: Cek Tarif Tol Trans-Jawa Setelah Diskon 20 Persen untuk Kendaraan Golongan I
Namun, saat dikonfirmasi, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto masih enggan membocorkannya. “Kalau saya tidak bisa menjawab langsung. Tetapi begini, Toyota ingin menggunakan multi-pathway bisa masuk ke segmen-segmen yang lebih besar, karena intinya untuk mengurangi emisi itu ada semacam teknologi ramah lingkungan untuk bisa dinikmati banyak orang,” ucapnya, belum lama ini.
"Tapi kalau ditanya model apa dan kapannya, ya itu ditunggu saja, tetapi kita arahnya ke sana,” lanjut Henry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.