Solusi Mudik: Mengatasi Saldo E-Toll yang Habis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang hari raya Idul Fitri, sebagian masyarakat Indonesia tengah bersiap melakukan perjalanan mudik.

Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah memastikan saldo e-toll cukup, terutama bagi pengendara yang hendak melintas di jalan tol.

Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko kehabisan saldo e-toll di tengah perjalanan, yang dapat menyebabkan kemacetan.

Baca juga: Komunitas Motor Italia Ikut Berbagi di Bulan Ramadhan

Namun, jika hal ini terjadi, diharapkan pengemudi tidak perlu panik atau kebingungan karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Lihat Foto

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengimbau pengguna jalan yang akan memulai perjalanan arus balik kembali ke Jabotabek untuk memastikan kecukupan saldo uang elektronik (e-toll) yang digunakan dalam perjalanan.(Dok. Jasa Marga)

Dilansir dari laman resmi Badan Pengaturan Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, terdapat empat cara yang bisa dilakukan saat kehabisan saldo e-toll di tengah perjalanan:

1. Pengendara dapat menekan tombol bantuan yang terletak di gardu tempat pembayaran, berdekatan dengan tombol 'Cetak Struk'. Dengan menekan tombol tersebut, petugas akan datang membantu.

2. Pengendara dapat langsung meminta bantuan petugas di sekitar gerbang tol dan menjelaskan kepada petugas bahwa saldo e-toll tidak mencukupi, lalu mengikuti arahan petugas tersebut. Mungkin kartu akan diisi ulang secara langsung atau pengendara juga diminta membayar secara tunai dan diarahkan untuk mengisi di rest area terdekat.

Baca juga: Alex Marquez Konsisten Naik Podium, Peringkat Kedua di Klasemen

3. Pengendara dapat melakukan top-up saldo e-toll dengan aplikasi mobile banking di ponsel sesuai bank provider pada e-toll yang digunakan.

4. Jika saldo e-toll kurang, pengendara juga dapat mengisi di rest area terdekat atau gerai minimarket yang tersedia.

Perlu diketahui, ketika saldo e-toll tidak cukup pada gerbang tol dengan sistem transaksi tertutup, pengendara jangan mengganti kartu yang berbeda dari saat masuk dan keluar karena dianggap menerobos dan akan dikenakan denda sebesar dua kali tarif terjauh di ruas yang sama.