JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) menyerukan agar perjalanan musim mudik Lebaran 2025 kian rendah risiko.
Berdasarkan data Korlantas Polri, pada musim mudik Lebaran 2024, persisnya saat Operasi Ketupat 2024, masih terdapat 3.286 kejadian kecelakaan lalu lintas.
“Sekalipun turun 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kita harus lebih waspada saat berkendara,” tutur Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman dalam diskusi “Ayo! Mudik Aman, Nyaman, dan Selamat” di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Baca juga: Polres Cianjur Tak Rekomendasikan Puncak II untuk Jalur Mudik, Ini Alasannya
Edo mengatakan, berlalu lintas rendah risiko harus menjadi kebutuhan. Salah satu jurus penting adalah senantiasa fokus dan waspada ketika berkendara sehingga meningkatkan konsentrasi saat mengemudi.
“Konsentrasi mutlak diterapkan untuk memitigasi terjadinya kecelakaan, mewujudkan lalu lintas jalan rendah risiko,” tutur Edo.
Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), mudik Lebaran adalah momen yang dinantikan banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, perjalanan yang panjang, kemacetan, dan kelelahan dapat menjadi tantangan tersendiri.
Baca juga: Menhub: Puncak Arus Mudik 2025 Diprediksi 28 Maret, 12,1 Juta Orang Bergerak
“Karena itu, butuh persiapan sebelum berangkat menempuh perjalanan, termasuk memeriksa kondisi kendaraan dan mempersiapkan kondisi fisik prima,” tutur Jusri dalam diskusi yang sama.
Jusri mengingatkan risiko tinggi jika berkendara tidak berkonsentrasi akibat kelelahan. Jika merasa sangat mengantuk, lebih baik menepi untuk istirahat sejenak. Berikut cara mencegah kelelahan saat berkendara:
Baca juga: Kapolda Jateng Pastikan Tol Fungsional Solo-Yogya Siap untuk Mudik Lebaran
Menurut data Korlantas Polri, kecelakaan lalu lintas jalan saat musim mudik Lebaran 2024 turun 8 persen dibandingkan dengan tahun lalu, yakni dari 3.561 kasus menjadi 3.286 kejadian.
Data itu juga menyebutkan bahwa korban meninggal dunia selama Operasi Ketupat 2024 sebanyak 469 jiwa atau turun 12 persen dibandingkan 2023, yakni sebanyak 534 jiwa.
Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan, secara keseluruhan pada 2024 terdapat peningkatan pengguna angkutan umum di seluruh moda sebesar 9,84 persen dari 16.153.827 orang.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Mendagri Minta Pemda Lakukan Perbaikan Jalan yang Rusak
Kenaikan yang sangat signifikan terlihat pada moda angkutan jalan dan angkutan kereta api berturut-turut sebesar 19,51 persen dan 13,61 persen.
Adanya peningkatan kualitas layanan moda angkutan jalan dan moda kereta api pada 2023. Hal itu meningkatkan minat masyarakat untuk mudik dengan angkutan jalan dan kereta api pada 2024.
Selain itu, waktu libur dan cuti bersama yang relatif panjang membuat moda angkutan jalan dan kereta api diminati, karena relatif mempunyai tarif lebih terjangkau.
Baca juga: Terminal Pulogebang Masih Sepi, Puncak Arus Mudik Diprediksi H-4 Lebaran
"Potensi pergerakan selama libur lebaran 2025 diprediksi mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa, dengan margin of error 2,7 persen," ujar Amirulloh, Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan.