JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2024, Komisi Pemberasan Korupsi (KPK) berhasil mengumpulkan total Rp 739,6 miliar dari lelang barang-barang rampasan para koruptor.
Barang-barang rampasan yang dilelang berbagai macam, mulai dari barang bergerak dan tidak bergerak, termasuk di antaranya mobil dan sepeda motor.
Baca juga: Jadwal Servis AC yang Harus Diketahui Pemilik Mobil
Direktur Labuksi KPK, Mungki Hadipratikto, mengatakan lelang adalah bagian dari asset recovery atau upaya mengembalikan aset yang hilang atau merugikan kembali ke negara.
"Jadi itu bagaimana KPK menyelesaikan suatu putusan yang telah berstatus hukum lengkap. Di dalamnya ada penyelesaian uang pengganti, penyelesaian terhadap pidana denda dan penyelesaian terhadap barang rampasan, lelang ini bagian penyelesain terhadap barang rampasan," kata Mungki kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Mungki mengatakan, secara total, selama 2024 berhasil menghasilkan asset recovery sebanyak Rp 739,6 miliar.
Baca juga: Mitos atau Fakta: Freon AC Mobil Tidak Perlu Diganti
"Itu melebihi target yang ditetapkan untuk KPK sebanyak Rp 500 miliar setahun. Atau kalau dari sisi prosentase KPK mencapai 74,6 persen dari target 70 persen dari yang ditetapkan," katanya.
"Angka 74,6 persen ini diperoleh dari semua nilai putusan dibandingkan dengan realisasi. Capaiannya sudah positif," kata Mungki.
Mungki mengatakan, tahun ini KPK berharap bisa melebihi target dan melebihi angka dari tahun lalu.
Mungki mengatakan, dari sisi otomotif lelang yang dilakukan KPK ternyata cukup baik.
Buktinya pada akhir tahun lalu di lelang Harkodia 2024, total lelang menghasilkan nyaris Rp 20 miliar. Hampir semua mobil dan motor terjual di lelang, hanya sedikit yang tidak laku terjual.
"Hasil lelang sebanyak 18,9 miliar. Jadi ada 4 mobil dan 2 motor yang tidak laku, mobil jenisnya Jeep Cherokee dan Mercedes-Benz, kalau motor itu ada dua yaitu Harley-Davidson dan Triumph," kata Mungki.
Mungki mengatakan, unit mobil dan motor yang belum laku pada lelang kemarin akan kembali dilelang pada kesempatan lelang berikutnya.
"Tidak laku mungin pasarnya saja karena kurang peminat. Untuk mobil dan motor yang belum laku ini kami akan melakukan mekanisme lelang ulang," katanya.
"Nanti kalau misalkan masa pembayaran sudah selesain karena ada jangka waktunya enam bulan kami akan lelang lagi. Kemungkinann kalau lelang ulang harganya akan turun," ujar Mungki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.