KLATEN, KOMPAS.com - Merawat transmisi pada mobil matik, dan mengoperasikan dengan benar dapat menjaga keawetan komponen. Seperti yang diketahui, setiap komponen mobil memiliki masa pakai.
Selain itu, biaya perbaikan transmisi secara umum membutuhkan dana tidak sedikit, bahkan beberapa tipe transmisi ketika rusak harus menggantinya satu set. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan, agar transmisi pada mobil matik lebih awet.
Aji Dwi Nugroho, Foreman bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, transmisi pada mobil matik bisa memiliki umur panjang bila dirawat dan dioperasikan dengan benar.
Baca juga: Panduan Lengkap Memilih Oli Transmisi pada Mobil Matik Toyota
1. Jangan Telat Ganti Oli
“Pertama, konsumen harus benar-benar memperhatikan kualitas oli transmisi, jangan sampai telat, karena kontaminan bisa terkumpul dan menghambat aliran oli, ini akibatnya fatal,” ucap Aji kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2025).
Aji mengatakan, ketika aliran oli terhambat kinerja transmisi akan terganggu seperti shifting yang terasa lebih kasar, selip, dan menyebabkan komponen kopling cepat aus.
“Ganti oli transmisi tepat waktu, sesuai dengan rekomendasi masing-masing pabrikan, ada yang dianjurkan tiap 40.000 Km sampai 80.000 Km,” ucap Aji.
Baca juga: Panduan Lengkap Memilih Oli Transmisi Matik untuk Mobil Honda
2. Pilih Oli Transmisi yang Tepat
Selanjutnya, Aji mengatakan konsumen harus memilih oli transmisi sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan. Sesuaikan dengan jenis dan teknologi yang disematkan.
“Bedakan oli transmisi CVT, AT konvensional, dan DCT, setiap generasi dari transmisi juga memiliki rekomendasi oli berbeda-beda, bila salah isi bisa membuat komponen cepat aus,” ucap Aji.
3. Segera Perbaiki Kerusakan Kecil
Aji mengatakan, kerusakan kecil pada sistem transmisi bisa merambat menjadi lebih parah, sehingga dengan segera melakukan perbaikan dapat memperkecil biaya perbaikan.
Baca juga: Tips Memilih Oli Transmisi untuk Mobil Matik
“Lakukan pemeriksaan rutin di bengkel terpercaya untuk memastikan tidak ada kebocoran oli, atau kerusakan pada sistem transmisi, periksa warna dan bau oli, oli yang baik cenderung berwarna merah bening, tanpa bau terbakar,” ucap Aji.
4. Hindari Beban Berat
Aji mengatakan, beban berat pada mobil matik bisa berupa muatan berlebih, durasi berkendara sangat panjang, kebiasaan mengemudi agresif dan menanjak dalam waktu lama.
“Transmisi yang bekerja lebih berat, olinya cenderung akan mengalami kenaikan suhu, bila sistem pendingin tidak baik bisa mengalami overheating, ini dapat memicu kerusakan komponen,” ucap Aji.
Baca juga: Peran Oli Transmisi pada Mobil Matik Bukan Cuma Sebagai Pelumas
5. Pastikan Sistem Pendingin Prima
Aji mengatakan, konsumen wajib memastikan sistem pendinginan kendaraan bekerja dengan baik, karena overheating dapat merusak komponen transmisi.
“Transmisi pada mobil matik membutuhkan pendinginan oli, mengandalkan dari cooler yang memanfaatkan coolant pada sistem pendingin mesin, jadi ada hubungannya dengan kesehatan radiator,” ucap Aji
6. Operasikan Mobil Secara Benar
Selain perawatan, menurut Aji, kebiasaan buruk pengemudi saat berkendara bisa merusak komponen dalam waktu panjang.
Baca juga: Dampak Salah Isi Oli Transmisi pada Mobil Matik
“Pastikan kendaraan benar-benar berhenti, sebelum mengganti posisi dari D ke R atau sebaliknya, pakai posisi N ketika berhenti lama di kemacetan atau di lampu merah,” ucap Aji.
7. Kurangi Berkendara Agresif
Berkendara secara agresif, menurut Aji, dapat menimbulkan gesekan antar komponen lebih besar,sehingga lambat laun dapat menimbulkan keausan lebih cepat.
“Kick down perlu, bila memang memerlukan saja seperti saat mau menyalip, bila tidak sebaiknya dihindari karena bisa membebani kampas kopling, untuk tipe CVT puli dan sabuk baja juga bisa tergores,” ucap Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.