Jajal SUV PHEV Jetour T2 di Shanghai, Sebelum Meluncur di Indonesia

SHANGHAI, KOMPAS.com – Dalam rangkaian acara Shanghai Auto Show 2025 bersama Jetour, redaksi Kompas.com berkesempatan mengendarai beberapa calon model baru yang bakal meluncur di Indonesia.

Salah satunya adalah SUV PHEV Jetour T2 i-DM.

Jetour T2 i-DM menggabungkan desain tangguh, efisiensi hybrid, dan kemampuan off-road luar biasa.

Baca juga: Target Penjualan Lepas, 500.000 Unit per Tahun

Dok. Rayshanto Rafi Putra Test drive Jetour T2

Dengan panjang 4.785 mm, lebar 2.006 mm, dan tinggi 1.870 mm, T2 i-DM memancarkan kesan gagah tanpa mengorbankan kenyamanan.

Wheelbase 2.800 mm dan ground clearance 220 mm menjadikannya cukup tinggi dan mampu melibas berbagai rintangan di medan off-road.

Di balik kap mesin, Jetour T2 i-DM mengusung mesin hybrid 1.5TGDI generasi kelima dengan efisiensi termal yang diklaim mencapai 44,5 persen.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Ideal Saat Memanaskan Mesin Mobil?

Mesin ini dipadukan dengan transmisi DHT 3-percepatan yang membuat perpindahan gigi terasa mulus, tanpa jeda yang mengganggu saat akselerasi.

Kebetulan, unit yang dicoba merupakan model setir kiri dengan spesifikasi mesin PHEV 1.500 cc turbo yang bertenaga 221 Tk dan torsi 390 Nm.

Mesin tersebut dikombinasikan dengan baterai berkapasitas 26,7 kWh.

Pada saat berkendara di area tertutup, motor listriknya memberikan pengalaman yang sangat senyap, hampir mirip dengan kendaraan listrik murni.

Baca juga: Bocoran Keiritan Konsumsi BBM Suzuki Fronx

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Jetour T2

Hal ini memberi nuansa berkendara yang lebih halus dan nyaman, tanpa mengorbankan tenaga.

Namun, ketika gas dipijak lebih dalam, mesin bensin turbo 1.500 cc langsung terintegrasi dengan motor listrik untuk memberikan lonjakan torsi yang instan dan responsif.

Salah satu hal yang paling menarik dari Jetour T2 i-DM adalah kemampuan off-road-nya.

Baca juga: Sinyal BYD Bakal Luncurkan Mobil Baru Dalam Waktu Dekat

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Jetour T2

Dengan penggerak hybrid dan teknologi sistem kontrol penurunan bukit yang canggih, mobil ini sangat andal dalam menghadapi berbagai rintangan.

Pada uji coba tantangan jungkat-jungkit setinggi 10 meter dan tanjakan curam, sistem penggerak hybrid bekerja sangat baik.