Hardi mengatakan, bila terdapat benjolan atau gelembung pada permukaan ban, itu bisa menjadi tanda kerusakan pada lapisan dalam ban. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko pecah ban secara tiba-tiba.
6. Ban Kempis
“Bila ban kehilangan tekanan udara dengan cepat atau tidak dapat dipompa kembali, ini bisa disebabkan oleh kebocoran atau kerusakan pada permukaan ban, bila masih memungkinkan bisa ditambal, bila sudah parah sebaiknya diganti,” ucap Hardi.
Baca juga: Musim Hujan, Ingat Batas Aman Pemakaian Ban Mobil
7. Penuaan Ban
Hardi mengatakan, pemakaian ban yang terlampau lama bisa menyebabkan elastisitas ban berkurang, sehingga membuatnya keras dan kaku. Dampaknya, cengkeraman pada permukaan ban berkurang atau traksinya cenderung melemah.
“Ini meningkatkan risiko mobil tergelincir, baik dalam kondisi melaju, kecepatan tinggi, pengereman ataupun menanjak, terutama ketika kondisi jalan basah,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, ban mobil dengan usia pakai lebih dari 10 tahun, meski kondisi tapaknya masih tebal, sebaiknya diganti, guna mencegah risiko selip di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.