Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui 7 Ciri Ban Mobil yang Perlu Diganti

KLATEN, KOMPAS.com - Ban pada mobil merupakan komponen yang menjadi tumpuan bobot kendaraan secara total. Sehingga, wajib dipastikan kondisinya prima sebelum dipakai untuk perjalanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kondisi medan jalan selama liburan bisa sangat beragam, seperti jalan basah, berlumpur, menanjak, berdebu, panas dan sejenisnya. Sehingga, ban harus prima agar perjalanan aman dan nyaman.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, ban mobil yang sebaiknya diganti memiliki ciri-ciri perubahan bentuk tak normal, bisa karena pemakaian atau ada masalah kaki-kaki.

1. Indikator Keausan Ban

“Ban memiliki indikator keausan, berupa tonjolan pada alur atau coakan tapak ban. Jika benjolan tersebut sudah sejajar dengan permukaan tapak ban, itu menandakan ban sudah aus dan perlu diganti,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (2/12/2024).

Hardi mengatakan, keausan ban bisa terjadi karena pemakaian atau ada masalah suspensi, bila keausannya tidak rata.

2. Keausan yang Tidak Merata

“Jika ban aus hanya di bagian tertentu, seperti sisi luar atau bagian tengah, itu bisa menjadi tanda masalah pada sistem suspensi, penyetelan roda, atau tekanan udara yang tidak tepat,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, konsumen perlu memastikan apa penyebab ban mobil aus tidak rata, sebelum menggantinya dengan yang baru. Maka dari itu, perlu datang ke bengkel langganan untuk pemeriksaan.

3. Retakan Dinding Samping

Menurut Hardi, retakan pada dinding samping ban menunjukkan kerusakan struktural yang berbahaya, terutama bila ban mulai tampak kempis di area tersebut, padahal tekanan udara ban sudah sesuai.

“Kemampuan ban untuk meredam benturan permukaan jalan akan berkurang, bisa juga ban menjadi membal dan membuat mobil tak nyaman saat digunakan,” ucap Hardi.

4. Getaran Abnormal

Hardi mengatakan, bila penumpang merasakan getaran kuat saat mobil melaju, bisa jadi ban sudah rusak atau ada masalah pada keseimbangan roda. Konsumen bisa memeriksanya dengan teliti saat proses balancing keempat roda.

5. Ban Benjol

Hardi mengatakan, bila terdapat benjolan atau gelembung pada permukaan ban, itu bisa menjadi tanda kerusakan pada lapisan dalam ban. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko pecah ban secara tiba-tiba.

6. Ban Kempis

“Bila ban kehilangan tekanan udara dengan cepat atau tidak dapat dipompa kembali, ini bisa disebabkan oleh kebocoran atau kerusakan pada permukaan ban, bila masih memungkinkan bisa ditambal, bila sudah parah sebaiknya diganti,” ucap Hardi.

7. Penuaan Ban

Hardi mengatakan, pemakaian ban yang terlampau lama bisa menyebabkan elastisitas ban berkurang, sehingga membuatnya keras dan kaku. Dampaknya, cengkeraman pada permukaan ban berkurang atau traksinya cenderung melemah.

“Ini meningkatkan risiko mobil tergelincir, baik dalam kondisi melaju, kecepatan tinggi, pengereman ataupun menanjak, terutama ketika kondisi jalan basah,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, ban mobil dengan usia pakai lebih dari 10 tahun, meski kondisi tapaknya masih tebal, sebaiknya diganti, guna mencegah risiko selip di jalan.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/03/161200515/ketahui-7-ciri-ban-mobil-yang-perlu-diganti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke