GARUT, KOMPAS.com - Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan menjelaskan, kerusakan kamera mundur pada mobil sangat jarang terjadi kecuali ada cacat produksi atau kesalahan pemasangan.
Dalam penggunaan normal, komponen terkait bahkan hampir tak pernah terjadi kecuali ada suatu kasus tertentu. Sehingga variabelnya masih terlalu banyak untuk bisa menyimpulkan atau menarik suatu kesimpulan.
"Kemungkinan-kemungkinannya sangat luas. Harus dilaksanakan studi untuk mengetahui penyebab pasti," kata dia ditemui di Garut, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Update Harga Motor Trail dan Adventure Akhir Tahun 2024
"Kesalahan produksi kamera, bisa jadi salah satunya. Kemudian mungkin juga ketika kamera itu dipasang di jalur produksi, bisa juga. Jadi sangat banyak faktornya. Tetapi kalau selama penggunaan normal, saya hampir tidak dengar kecuali ada kasus tertentu," lanjut Bonar.
Menurutnya, untuk memastikan penyebab masalah, diperlukan alat diagnostik seperti Diagnostic Trouble Code (DTC), yang biasanya tersedia di bengkel resmi.
“Ini membantu mengidentifikasi penyebab pasti dari kerusakan yang terjadi,” tambahnya.
Pernyataan tersebut muncul di tengah laporan Hyundai Motor Company yang melakukan penarikan kembali atau recall terhadap 226.118 unit mobil di Amerika Serikat (AS), untuk model Santa Fe dan Elantra produksi 2021-2022 karena adanya cacat sistem pada kamera belakang.
Masalah tersebut berasal dari volume solder yang tidak mencukupi pada papan sirkuit kamera, sehingga dapat menyebabkan retakan saat kamera bekerja dalam suhu tinggi.
Akibatnya, kamera mundur gagal menampilkan gambar pada layar tengah hingga mati total. Kondisi ini tidak hanya mengurangi fitur keamanan kendaraan, tetapi juga melanggar regulasi Federal Motor Vehicle Standards di AS.
Baca juga: Jangan Abai, Punya Mobil Hybrid Perlu Rutin Ganti Oli Mesin
Namun, untuk kasus di Indonesia, Bonar belum bisa menyampaikan apakah dilakukan suatu hal serupa atau tidak. Sebab HMID belum menemukan adanya masalah serupa pada kendaraan yang dipasarkan.
"Supplier antar negara bisa berbeda, dan ini kasusnya untuk Santa Fe sebelumnya. Kami belum mendapatkan arahan terkait hal ini, seharusnya aman," ucap Bonar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.