Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Pemukulan Sopir Taksi Online, Pentingnya Komunikasi

Kompas.com - 07/11/2024, 15:45 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, di media sosial beredar video viral. Video tersebut memperlihatkan seorang penumpang yang diduga seorang polisi, melakukan pemukulan terhadap sopir taksi online.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah. Terlihat pada video, sopir dipukul wajahnya oleh penumpang yang hendak turun dari mobil.

Baca juga: Cara Mengatasi Penumpang Taksi Online yang Kurang Ajar

Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar penumpang dan pengemudi tidak sampai salah paham hingga terjadi perselisihan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by OFFICIAL LAMBE TURAH ENTRNT (@lambe_turah)

"Pertama, tanyakan kepastian titik antar kepada penumpang sebelum jalan," ujar Igun, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

"Kedua, jika ada perbedaan agar dapat sama-sama merevisi titik antar sebelum jalan. Sehingga, apabila penumpang menolak maka cari jalan keluar solusi, apakah dalam bentuk kompensasi penambahan biaya melalui tips atau bagaimana maunya penumpang," kata Igun.

Baca juga: Hati-hati Naik Taksi Online Pakai Kaca Film Terlalu Gelap

Ketiga, menurut Igun, sampaikanlah informasi secara jelas kepada penumpang agar tidak salah paham atau penumpang salah mengerti komunikasi.

Seorang penumpang taksi online yang merupakan perwira polisi menonjok sopir setelah terlibat adu mulut di dalam taksi. Insidem yang terjadi di sebuah kawasan di Jakarta lada Kamis (31/12024) itu viral di media sosialTangkapan layar Seorang penumpang taksi online yang merupakan perwira polisi menonjok sopir setelah terlibat adu mulut di dalam taksi. Insidem yang terjadi di sebuah kawasan di Jakarta lada Kamis (31/12024) itu viral di media sosial

"Keempat, hindari perdebatan dengan penumpang untuk menghindari konflik lebih dalam," ujar Igun.

"Kelima, lebih baik disampaikan pembatalan lebih awal sebelum berjalan apabila ada kebuntuan solusi jika terjadi selisih atau perbedaan titik antar agar tidak terjadi konflik di jalan," kata Igun.

Jika ditarik kesimpulan dari kelima tips tersebut, maka yang paling penting adalah komunikasi yang jelas dan kesepakatan. Sehingga, tidak ada yang merasa dirugikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau