KLATEN, KOMPAS.com - Mobil modern sudah dilengkapi dengan teknologi sistem mesin berbasis komputer, untuk mencapai efisiensi dan capaian tenaga tertentu. Sehingga, mobil-mobil sekarang dibekali modul elektronik.
Tidak hanya mengandalkan komponen mekanikal, produsen mobil juga melibatkan kerja sensor untuk membaca pergerakan komponen. Informasi tersebut lantas dikirim ke modul-modul elektronik pada masing-masing sektor.
Teknologi tersebut berkaitan erat dengan aki mobil, sehingga kesehatannya wajib diperhatikan. Pasalnya, memaksakan aki yang sudah soak justru dapat merusak modul elektronik.
Baca juga: Langkah Aman Jumper Aki Mobil Saat Kondisi Darurat
Imun, pemilik bengkel mobil Spesialis Ford Trucuk, Klaten mengatakan, setiap mobil masuk untuk melakukan perawatan wajib diperiksa kondisi akinya, demi mencegah kerusakan lebih besar.
“Aki pasti kami periksa, bila memang kondisinya sudah mulai soak, akan kami sarankan ganti, meski kondisi saat itu mungkin masih kuat untuk starter, tapi bila sudah tidak sehat bisa mempengaruhi listrik yang dihasilkan,” ucap Imun kepada Kompas.com, Sabtu (26/10/2024).
Imun mengatakan, arus listrik yang tidak stabil dapat membuat modul elektronik mengalami kerusakan internal. Salah satunya karena kondisi aki sudah soak, namun masih saja dipaksakan.
Baca juga: Alasan Kenapa Bengkel Menyarankan Ganti Aki padahal Mobil Masih Kuat Starter
“Setiap perangkat elektronik pasti akan panas dan mudah rusak bila suplai arus listrik tidak stabil, seperti alat-alat elektronik di rumah, modul pada mobil juga bisa panas dan rusak,” ucap Imun.
Selain kondisi aki, menurut Imun, sistem pengisian dari dinamo ampere juga harus diperiksa, karena kestabilan arus listrik dipengaruhi oleh kedua komponen tersebut.
Imun mengatakan, modul elektronik pada mobil merupakan otak atas berjalannya sistem pada masing-masing sektor seperti mesin, transmisi, kelistrikan bodi dan lainnya.
Baca juga: Awas Aki Mobil Overcharge Bisa Bikin Modul Elektronik Rusak
“Mereka (modul-modul) saling berkomunikasi demi tercapainya efisiensi dan kesesuaian harapan sistem, terkait fungsi, performa, akurasi dan kenyamanan, sehingga suatu mobil bisa diandalkan,” ucap Imun.
Imun mengatakan, pemakaian wajar dan perawatan tepat dapat membuat modul elektronik pada mobil awet. Sebaliknya, perawatan yang terabaikan bisa membuat modul rusak.
"Daripada sampai membuat modul elektronik rusak, lebih baik ganti aki yang sudah mulai soak, itu akan menguntungkan karena biaya perbaikan menjadi lebih minim, kalau modul rusak kan jauh lebih mahal," ucap Imun.
Terlepas dari itu, menurut Imun, kerusakan modul elektronik bisa juga disebabkan karena faktor eksternal seperti terkena air, terbakar, tabrakan, dan sejenisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.