Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala yang Timbul jika Ada Kerusakan Internal CVT Mobil

Kompas.com - 25/10/2024, 11:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) pada mobil semakin banyak diminati karena kenyamanannya dalam memberikan perpindahan gigi yang halus.

Namun, jika komponen internal CVT mengalami kerusakan, berbagai gejala bisa muncul yang berdampak pada performa mobil. Jika dibiarkan, kerusakan tersebut bisa merusak komponen lain dan mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih besar.

Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, salah satu tanda awal kerusakan pada CVT adalah munculnya getaran yang tidak normal saat mobil berakselerasi.

“Pengemudi biasanya akan merasakan getaran di area transmisi atau pedal gas. Getaran ini bisa diakibatkan oleh belt atau pulley CVT yang mulai aus,” ujar Lung Lung, Kamis (24/10/2024).

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Jarang Dipakai Tetap Harus Rutin Ganti Oli Mesin?

Selain getaran, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah lonjakan RPM (putaran mesin) yang tidak stabil. Dalam kondisi normal, CVT dirancang untuk memberikan akselerasi yang halus dan bertahap.

Namun, jika terjadi lonjakan atau penurunan RPM secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda adanya masalah pada komponen internal CVT, seperti solenoid atau clutch yang mulai rusak.

"Jika RPM mobil melonjak mendadak tanpa adanya perubahan signifikan pada pedal gas, biasanya ini merupakan tanda adanya kerusakan pada sistem kontrol CVT. Ini bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani," kata Lung Lung.

Komponen pada CVT mobil.kompas.com Komponen pada CVT mobil.

Selain itu, suara berisik dari area transmisi juga merupakan indikator lain dari kerusakan CVT. Suara mendesing atau bunyi logam yang saling bergesekan saat mobil bergerak bisa menandakan adanya komponen internal yang sudah aus atau rusak.

“CVT yang normal seharusnya bekerja dengan suara yang halus. Tapi kalau terdengar suara mendesing atau berisik, kemungkinan besar belt sudah tidak presisi atau ada komponen yang mengalami keausan parah,” ujar Lung Lung.

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Bus yang Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono Bukan Milik PO Haryanto | Terjadi Lagi, Bus Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono | PO Madinah Trans Meluncurkan Bus Pakai Mesin Depan

Untuk mencegah kerusakan yang lebih serius, Lung Lung menyarankan agar pengemudi segera memeriksakan kondisi CVT jika mulai merasakan gejala-gejala tersebut. Deteksi dini dan perawatan rutin sangat penting untuk menjaga kinerja CVT dan menghindari biaya perbaikan yang mahal di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau