Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Bengkel Mobil Matik Punya Alat Ini

Kompas.com - 21/10/2024, 16:42 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selenoid merupakan komponen penting di dalam transmisi mobil matik. Namun sayangnya saat ini belum banyak bengkel matik yang punya alat khusus pendeteksi selenoid.

Hal tersebut diungkapkan oleg Freddy Karya, supervisor Dokter Mobil (Domo) Transmisi, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca juga: Modifikasi Honda S2000 Time Attack, Kencang di Lintasan Balap

Freddy mengungkapkan bahwa saat ini masih sedikit bengkel transmisi khusus otomatis yang memiliki alat pendeteksi atau scanner untuk selenoid.

Transmisi mobil matikKOMPAS.com/Gilang Transmisi mobil matik

Hal itu menyebabkan diagnosa terhadap keluhan pemilik kendaraan bisa memakan waktu atau bahkan kurang akurat.

"Bengkel-bengkel umumnya masih menggunakan avometer untuk memeriksa selenoid, yang hanya dapat mengukur ketegangan atau resistensi selenoid itu sendiri," kata Freddy yang ditemui Kompas.com, belum lama ini.

Freddy mengatakan, selenoid bekerja atas perintah Electronic Control Unit (ECU). Tugasnya cukup penting yaitu mengatur suplai aliran oli ke berbagai bagian transmisi.

Baca juga: Ketahui Trik Nakal yang Digunakan Penjual Mobil Bekas

"Selenoid berfungsi berdasarkan perintah yang diterima. Ketika mendapat tekanan, selenoid akan membuka katup untuk memungkinkan oli mengalir. Proses ini diatur oleh Engine Control Module (ECM) atau ECU," katanya.

 

Ilustrasi tuas transmisi matikHyundai.com Ilustrasi tuas transmisi matik

Baca juga: Panduan Aman Membonceng Anak Kecil dengan Motor

"Tanpa alat yang tepat, kita tidak dapat mengetahui apakah selenoid itu lemah, kecuali jika benar-benar mati," ujar Freddy.

Freddy menjelaskan lebih lanjut, saat ini banyak bengkel yang mengandalkan avometer. Sedangkan avometer tidak cukup tepat untuk mendeteksi jika kerja selenoid sudah lemah.

"Selenoid bisa saja lemah dalam kondisi tertentu, misalnya saat panas atau ketika tekanan berlebih. Jika hanya diperiksa dengan avometer, kondisi tersebut tidak akan terdeteksi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau