Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Umum Pengemudi yang Bikin Transmisi CVT Cepat Rusak

Kompas.com - 14/10/2024, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada berbagai jenis transmisi mobil matik, salah satu yang paling banyak digunakan pada mobil baru saat ini adalah transmisi CVT singkatan dari Continuously Variable Transmission.

Freddy Karya, supervisor Dokter Mobil (Domo) Transmisi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjelaskan, bahwa kelemahan transmisi CVT ialah lebih ringkih dibandingkan dengan transmisi AT konvensional.

Baca juga: Tim Balap Ini Beli Mobil Baru dan Rekrut Rizal Sungkar

"Kelemahannya di beberapa girboks CVT kurang bagus sering ada masalah lebih awet AT konvesional. CVT memang lebih ringkih ketimbang AT. Namun, itu juga tergantung pada cara  menggunakan dan merawatnya," ujar Freddy kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (11/10/2024).

Prosedur mematikan mesin mobil matik.kompas.com Prosedur mematikan mesin mobil matik.
Freddy mengatakan, kesalahan umum yang dilakukan pengguna mobil dengan transmisi CVT adalah menginjak gas secara agresif.

"CVT bisa lebih cepat rusak karena di perkotaan, kita sering menghadapi situasi stop and go, berhenti dan kemudian melaju lagi. Hal ini dilakukan terus-menerus," kata Freddy.

"Saat berkendara, jika kita menginjak gas secara agresif, itu tidak baik. Sebaiknya kita melakukannya secara perlahan. Mobil ini sebenarnya butuh perlakuan lembut. Hindari perilaku agresif seperti kick down," tambahnya.

Baca juga: Rossi Akui Perselisihannya dengan Biaggi Adalah Salahnya

Freddy menjelaskan, cara kerja CVT pada mobil matik pada dasarnya mirip dengan CVT pada skuter otomatis atau skutik. Perpindahan daya dilakukan melalui pulley yang digerakkan oleh sabuk baja.

Transmisi mobil matikKOMPAS.com/Gilang Transmisi mobil matik

Baca juga: Plus Minus Tuas Transmisi Matik Lurus dan Zig-zag

Saat mobil dalam keadaan diam dan pengemudi menginjak gas secara agresif, beban pada sabuk menjadi lebih besar. Jika tindakan ini dilakukan berulang kali, sabuk akan cepat rusak.

"Tetapi jika mobil sudah berjalan dan kita ingin berakselerasi, menginjak gas tidak menjadi masalah," kata Freddy.

"Saat posisi mobil diam dan memulai gerakan, itulah saat beban puncaknya. Karena pada saat itu, sabuk bertugas menarik beban mobil. Untuk memutar roda beban hanya ditanggung oleh sabuk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau