Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota dan BMW Kolaborasi buat Produksi FCEV

Kompas.com - 28/08/2024, 14:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota dan BMW kembali bekerja sama dan kali ini untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis sel bahan bakar alias Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Dikutip dari Asia.nikkei.com, Rabu (28/8/2024), kedua pabrikan ini sedang mengembangkan mesin dengan sel bahan bakar. Sementara itu, BMW sendiri dikabarkan akan memproduksi mobil FCEV pada beberapa tahun lagi.

Baca juga: Toyota Uji Coba Hilux Hidrogen, Jarak Tempuh 600 Km

Kendaraan sel bahan bakar hidrogen hanya mengeluarkan air saat digunakan dan tidak mengalami tantangan jarak tempuh seperti pada BEV. Selain itu, pengisian bahan bakarnya juga sama seperti mengisi tangki bahan bakar mesin pembakaran internal.

Hilux FCEVDOMINIC FRASER Hilux FCEV

Namun, teknologi ini menghadapi beberapa tantangan serius. Bagi produsen mobil, teknologi ini mahal untuk dibuat, saat ini margin keuntungannya sangat kecil.

Kemudian, untuk infrastruktur, hidrogen harus disimpan di pom bensin pada suhu -253 derajat Celcius, meskipun gas minyak bumi cair (LPG) yang dapat diakses secara umum didinginkan hingga -162 derajat Celcius.

Baca juga: Pemerintah Tak Tutup Mata Soal Mobil Hidrogen

Toyota dan BMW telah menjadi mitra dalam pengembangan sel bahan bakar sejak Juni 2012, dengan peran Toyota terbatas pada penyediaan sejumlah komponen.

Kini, kedua perusahaan tersebut diharapkan berkomitmen untuk memasok lebih banyak komponen utama untuk kendaraan BMW, termasuk tangki hidrogen dan sistem sel bahan bakar.

BMW iX5 Hydrogen dites di Uni Emirat ArabDok. BMW BMW iX5 Hydrogen dites di Uni Emirat Arab

BMW kemudian akan menggunakan teknologi listrik internal, seperti sistem penggerak, untuk memproduksi sisa kendaraan.

Saat ini, BMW sudah memiliki iX Hydrogen yang sudah mengalami pengujian ketat. SUV tersebut dilengkapi dengan dua tangki hidrogen dan memiliki daya jelajah lebih dari 499 km.

Kolaborasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengembangan infrastruktur pasokan hidrogen di Eropa.

Saat ini, disebutkan baru ada ada 270 stasiun pengisian hidrogen di seluruh Eropa. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan 632.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Uni Eropa pada akhir 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau