BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Fuso

Mengintip Langsung Truk VAR yang Jadi Kunci Transformasi Sepak Bola Tanah Air

Kompas.com - 16/08/2024, 09:52 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

SOREANG, KOMPAS.com – Babak Championship Series pada Liga 1 Indonesia 2023-2024 jadi momen bersejarah bagi sepak bola Tanah Air.

Hal tersebut lantaran penerapan video assistant referee (VAR) untuk pertama kalinya digunakan pada ekosistem sepak bola Indonesia.

Penggunaan VAR pada Liga 1 Indonesia 2023-2024 sendiri awalnya direncanakan lebih cepat.

Namun, hal itu urung terealisasi karena banyaknya sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga.

Salah satu hal yang membuat molornya penerapan VAR di Liga 1 musim lalu adalah terkait persiapan sumber daya manusia (SDM), khususnya wasit, yang belum memenuhi standar.

Selain itu, tidak tersedianya infrastruktur berupa ruangan khusus VAR di berbagai stadion Indonesia juga jadi alasan utama dari molornya penerapan VAR di Liga 1 Indonesia.

Untuk diketahui, LIB menyatakan bahwa Indonesia hanya memiliki tiga stadion yang layak menggunakan VAR, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar).

Masalah tersebut cukup membuat PSSI dan LIB untuk memutar otak. Sebab, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan biaya besar.

Terlebih, jika penerapan VAR ingin diimplementasikan di setiap stadion dari para peserta Liga 1. Ini yang membuat penerapan VAR di liga Indonesia menjadi sedikit terhambat.

Baca juga: Laku Keras, Mitsubishi Fuso Catatkan Penjualan 1.113 Unit Kendaraan Niaga di GIIAS 2024

Solusi truk VAR

Sebagai solusi penggunaan VAR pada pertandingan Liga 1, PSSI dan LIB coba berinovasi dengan menghadirkan infrastruktur truk VAR.

Solusi tersebut dipilih lantaran truk VAR dinilai lebih dinamis dan dapat dipindahkan sesuai lokasi stadion yang membutuhkan.

Adapun babak Championship Series Liga 1 dapat dikatakan sebagai ajang uji coba pengimplementasian truk VAR pada ekosistem sepak bola Tanah Air. Penerapan truk VAR pada babak ini pun dinilai sukses besar.

Pada babak itu, LIB menyiapkan total 12 unit truk VAR untuk mengakomodasi seluruh pertandingan yang ada pada fase tersebut.

Atas kesuksesan itu, LIB menyatakan bahwa seluruh pertandingan yang ada pada Liga 1 musim 2024-2025 akan sepenuhnya menggunakan truk VAR.

Terbukti, pada pertandingan pembuka Liga 1 2024-2025 antara Persib Bandung melawan PSBS Biak di Stadion Jalak Harupat yang ada di Soreang, Kabupaten Bandung, LIB turut menempatkan satu unit truk VAR di area stadion.

Kompas.com yang hadir secara langsung di pertandingan itu pun berkesempatan untuk mengetahui lebih jauh terkait truk VAR yang digunakan oleh LIB.

Gunakan unit Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G

Sebagai informasi, seluruh unit truk VAR yang digunakan LIB untuk membantu setiap pertandingan Liga 1 dibangun di atas rangka Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G.

Pemilihan Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G sebagai wadah dari unit truk VAR bukan tanpa alasan.

Supervisor Football Technology & Innovation LIB Ahmad Ikrom Maulana menjelaskan bahwa Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G jadi satu-satunya model truk yang mampu mengakomodasi kebutuhan akan truk VAR.

Sebelumnya, LIB sendiri mengaku sudah mencari beberapa mobil sesuai kriteria yang dibutuhkan.

Namun, kebutuhan itu nyatanya hanya dapat dijawab melalui Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G yang kemudian dirakit oleh PT Metalindo Teknik Utama (MTU) sebagai pembuat karoserinya.

Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G dikenal sebagai satu-satunya truk dengan kabin pengemudi yang luas.

Keunggulan tersebut memungkinkan ruang karoseri di atas rangka truk dapat dibuat lebih leluasa, tapi tetap proporsional dengan kepala truk.

Saat beroperasi, ruang truk VAR diisi oleh empat orang, yaitu wasit VAR, asisten wasit VAR, operator replay, dan teknisi.

Baca juga: Mitsubishi Fuso Canter FE SHDX, Truk Andalan untuk Sektor Pertambangan

Oleh karena itu, MTU membagi Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G menjadi dua ruangan, yakni satu ruangan untuk VAR kit dan satu lagi untuk ruang server.

"Dalam ruangan truk VAR, terdapat berbagai peralatan seperti server dan beberapa monitor. Itulah mengapa dibutuhkan truk dengan spesifikasi ruang yang sesuai. Kami memilih Fuso karena kabinnya yang cukup luas sehingga cocok untuk tempat bekerja wasit VAR dan operator replay," ujar Ikrom dalam wawancara dengan Kompas.com, Jumat (9/8/2024).

Sementara itu, Manager Media dan Komunikasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) Hanif Marjuni menuturkan, salah satu pertimbangan lain dalam memilih Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G sebagai kendaraan untuk VAR adalah keandalannya dalam melewati berbagai kondisi jalan di seluruh Indonesia.

"Peserta Liga 1 ada 18 tim, dari Sabang sampai Merauke. kami butuh kendaraan yang kuat karena jalan di Indonesia sangat bervariasi. Kendaraan ini harus mampu melewati semua medan. Tidak semua kondisi jalan itu kan sama seperti di Jawa. Terlebih, untuk wilayah, seperti Kalimantan dan Papua," tutur Hanif.

Terkait performa, Mitsubishi Fuso Canter FE 84 G dilengkapi dengan mesin diesel yang menggunakan teknologi common rail.

Berkat mesin tersebut, truk itu mampu menghasilkan tenaga sebesar 136 PS dan torsi maksimal 43 kg.m pada putaran mesin 1.500 rpm.

Infrastruktur berupa monitor yang ada dalam truk VAR untuk memantau jalannya pertandingan.Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Infrastruktur berupa monitor yang ada dalam truk VAR untuk memantau jalannya pertandingan.

Unit yang digunakan adalah varian enam ban dengan penggerak roda belakang. Unit ini dinilai sangat andal dalam membantu menghadapi medan di Indonesia.

Lebih lanjut, Hanif mengatakan, LIB memiliki 12 unit truk VAR yang disebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Jajal Mitsubishi Fuso Canter Bus, Jadi Sopir dan Penumpang

Semua unit itu akan hadir setiap pekan di stadion yang melangsungkan pertandingan untuk memastikan kelancaran proses VAR. Utamanya, di stadion-stadion yang belum memiliki ruang VAR sendiri.

"Setiap truk VAR membawa aset penting seperti server dan peralatan lainnya yang nilainya jauh lebih mahal dari kendaraan itu sendiri. Oleh karena itu, kami butuh kendaraan yang bisa diandalkan dalam jangka panjang," jelas Hanif.

Hanif menambahkan, satu unit truk VAR beserta seluruh peralatan di dalamnya menghabiskan biaya sekitar Rp 7 miliar.

Angka tersebut sudah termasuk biaya kendaraan dan semua infrastruktur VAR yang ada dalam kendaraan.

“Ruangan di dalam truk dilengkapi dengan AC, termasuk dua unit khusus di ruang server untuk memastikan peralatan tetap berfungsi optimal. Ini karena ruang server merupakan salah satu bagian paling krusial. Sebab, semua kamera yang ada di lapangan terhubung langsung ke truk VAR. Hal ini memungkinkan wasit VAR untuk mengawasi setiap detail pertandingan secara real-time,” kata Hanif.

Dengan keberadaan unit truk VAR tersebut, tambah Hanif, pihaknya berharap, dapat membantu kemajuan sepak bola Tanah Air.

Baca juga: Sambut Regulasi Euro4, Mitsubishi Fuso Hadirkan 29 Varian Truk dengan Teknologi Terkini

Di sisi lain, Mitsubishi Fuso selaku produsen yang menyediakan unit tersebut juga mengaku bangga dapat berkontribusi dalam membantu kemajuan sepak bola Indonesia.

Hal itu sejalan dengan misi yang diusung oleh perusahaan untuk bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau