Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Orang Ragu Beli Mobil Listrik sebagai Mobil Pertama

Kompas.com - 13/08/2024, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat otomotif dari Institusi Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi mengatakan, kunci penjualan mobil listrik yaitu memperbanyak first buyer atau pembeli pertama.

Saat ini penjualan mobil listrik terus meningkat. Namun, jumlah orang yang membeli mobil listrik sebagai mobil pertama masih sedikit. Mayoritas pembeli mobil listrik yaitu yang sudah punya mobil lain.

Baca juga: Ekspor Motor Rakitan Indonesia Tembus 51.000 Unit pada Juli 2024

"Pembeli pertama segmennya jelas dan konsumen pembeli kedua juga jelas. Segmen ini (pembeli kedua) tidak terlalu sensitif, tapi yang pembeli pertama ini sangat sensitif,” ujar Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta. Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta.

“Maka untuk menambah volume maka kita harus menciptakan pembeli pertama yang ada supaya bisa naik kelas,” ujarnya.

Agus mengatakan, hal yang masih mengganjal orang membeli mobil listrik terutama untuk orang yang baru pertama beli mobil yaitu harga jual kembali.

Agus mengatakan, orang yang mau beli mobil listrik sebagai mobil pertama sangat memikirkan resale value atau harga jual kembali.

Baca juga: Update Harga Mobil LCGC Bekas, Dijual mulai Rp 76 Jutaan

“Makanya, dia akan semakin berpikir kalau saya harus membeli EV yang memang kini sudah lebih terjangkau, tapi nanti saya belum paham kalau saya butuh keadaan darurat, harga jual kembalinya bagus tidak,” katanya.

“Ini akan jadi masalah sebab mereka pasti ingin yang aman dulu,” ujar Agus.

Wuling Air evKompas.com/Nanda Wuling Air ev

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester satu 2024 mobil listrik berhasil terjual 11.940 unit. Naik 104,13 persen dibanding periode sama pada 2023 yaitu 5.849 unit.

Baca juga: Aturan Baru di Malaysia, Motor di Atas 150 cc Wajib ABS

Berkaca pada data itu, pasar mobil listrik diprediksi terus meningkat. Sepanjang 2024, penjualan mobil listrik diyakini bisa tembus 30.000 unit atau naik hampir dua kali lipat dari tahun 2023.

Agus menyatakan, saat ini produsen mobil listrik semakin beragam menawarkan model yang ada. Contohnya ialah merek asal China yang mencoba menawarkan mobil listrik dengan harga bersaing.

Salah satu yang cukup menggebrak pasar ialah BYD yang meluncurkan MPV listrik atau EMPV pertama di kelas menengah dengan harga mulai dari Rp 379 juta - Rp 429 juta untuk varian tertinggi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau