Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Ungkap Jurus Tuntaskan Kemacetan di Jakarta

Kompas.com - 18/09/2024, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan atau kepadatan kendaraan masih menjadi salah satu sumber masalah di kawasan perkotaan, khususnya Jakarta. Kendala ini lantas berdampak ke berbagai aspek hingga tingkat polusi udara tinggi.

Oleh sebab itu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut ada berbagai hal yang patut dilakukan secara bersama-sama untuk mengurai masalah kemacetan.

Misalnya, kehadiran moda transportasi yang terintegrasi ke berbagai kendaraan atau jenis angkutan lainnya. Sehingga, pada akhirnya mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik.

Baca juga: Siasat Karoseri Truk Hadapi Gempuran Truk Impor China

Ilustrasi TransJakarta.Dok. Shutterstock/johan kusuma Ilustrasi TransJakarta.

“Semoga transportasi publik di Jakarta bisa terintegrasi sempurna, baik Moda Raya Terpadu (MRT) sampai Ancol bisa selesai, LRT sampai Manggarai selesai, maupun Transjakarta," kata dia dalam keterangannya, Selasa (17/9/2024).

"Sehingga masyarakat bisa menggunakan seluruh transportasi publik dengan baik,” lanjut Heru.

Ia menjelaskan, moda transportasi publik di Jakarta yang ada saat ini sudah cukup lengkap dan operasionalnya pun telah berjalan baik.

Sebagai contohnya, headway atau waktu yang dibutuhkan antar kedatangan dari Transjakarta sudah cukup baik, serta MRT dan LRT yang telah tepat waktu.

"Tetapi memang keberadaan moda transportasi publik yang lengkap ini memang belum menuntaskan persoalan kemacetan di DKI Jakarta. Setiap hari terdapat sekitar 22 juta kendaraan hilir mudik, keluar dan masuk Jakarta," kata Heru.

Agar dapat mengatasi kemacetan di DKI Jakarta, Heru menegaskan pentingnya upaya bersama dengan daerah sekitar.

Baca juga: Alasan Motor Karbu Masih Banyak Peminat

Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di jalan Jenderal Sudriman, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Kendaraan bermotor melambat akibat terjebak kemacetan di jalan Jenderal Sudriman, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperluas sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap. Sosialisasi perluasan ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai pada 12 Agustus sampai 6 September 2019.

Hal itu menurut Heru telah dicontohkan oleh inisiasi Presiden Joko Widodo yang meresmikan pembangunan MRT fase timur barat sampai ke Bekasi dan selanjutnya pembangunan akan mengarah ke barat daerah Jakarta.

Kemudian pembangunan LRT di dalam kota juga tengah dilakukan secara bertahap. Saat ini tengah dilakukan pembangunan jalur LRT Rawamangun sampai Manggarai dan menyusul berikutnya rute ke Dukuh Atas.

“Penanganan kemacetan tidak bisa hanya diselesaikan Kota Jakarta, tetapi harus bersama-sama dengan kota aglomerasi lainnya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau