Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Impor China Usik Bisnis Karoseri Truk di Indonesia

Kompas.com - 17/09/2024, 13:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran truk impor China kini tidak hanya mempengaruhi penjualan ATPM yang sudah ada lebih dahulu di Tanah Air, namun juga turut mempengaruhi bisnis dari karoseri truk.

Sales and Marketing Department Head PT Metalindo Teknik Utama (MTU Karoseri), Hendro Wijaya mengatakan, secara bisnis karoseri di Indonesia mulai terusik dengan adanya truk Impor China yang mengusai area pertambangan. 

Baca juga: Jajal Mobil Listrik Beringas Zeekr 001 FR di China

"Kondisinya saat ini kita mulai terbuka saja kalau kita sama-sama tahu truk China mulai masuk ke Indonesia bawa bodi sendiri. Tidak hanya ATPM yang terdampak, tapi kami karoseri juga terdampak karenan kubikasi mereka sudah besar-besar, serta harga yang lebih murah," katanya kepada media di ajang IEE Series 2024, Jumat (13/9/2024). 

Jasa Marga menggelar operasi truk ODOL di Tempat Istirahat dan Pelayanan KM 72 A Ruas Tol Cipularang arah Jakarta.Dok. Jasa Marga Jasa Marga menggelar operasi truk ODOL di Tempat Istirahat dan Pelayanan KM 72 A Ruas Tol Cipularang arah Jakarta.

Baca juga: Teknik Mengemudi di Jalan Berkelok Anti-mabuk buat Penumpang

Hendro menjelaskan, truk China yang datang dengan bodi kurang lebih 45 kubik bahkan sampai 50 kubik 8x4. Bahkan, dalam waktu dekat ini rencananya mereka hendak membawa lagi ke Indonesia truk dengan ukuran 10 x4 yang punya spek 77 kubik.

Kemudian, secara harga, truk China lebih murah sekitar 25 - 30 persen dari truk yang ada di pasaran  Indonesia saat ini. 

"Maka dari itu tantangannya di situ. Mereka yang teregistrasi itu baru ratusan. Sementara itu jumlahnya saat ini sudah ribuan yang masuk statusnya tidak terdaftar dan langsung main off road di tambang. Itu tantangan bodi builder," kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau