Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Bekas Semester I-2024 Diklaim Naik 30 Persen

Kompas.com - 01/08/2024, 16:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah penurunan dan stagnasi penjualan mobil baru, pasar mobil bekas rupanya diklaim lebih menggeliat pada semester I-2024,

Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestari (platform mobil bekas Caroline), mengatakan, pihaknya mencatat pertumbuhan bisnis mobil bekas pada paruh pertama tahun ini.

“Kami ada bisnis wholesales dan retail, bisnis wholesales naik 25 persen, di bisnis lelang kendaraan. Retail juga bertumbuh signifikan, naik 30 persen,” ujar Jany, saat ditemui Kompas.com di Tangerang (27/7/2024).

Baca juga: Jok Recaro Dinyatakan Bangkrut

ilustrasi mobil.Kompas.com/Nanda ilustrasi mobil.

Menurutnya, peningkatan penjualan mobil bekas juga didasarkan pada angka pembiayaan kendaraan yang meningkat pada Semester I-2024.

“Padahal penjualan mobil baru kan turun, artinya (konsumen) lari ke mobil bekas. Karena kalau orang beli mobil bekas, kebanyakan bukan untuk gaya, tapi untuk kebutuhan,” ucap Jany.

“Kebutuhan enggak bisa dihindari, kalau dana enggak mampu buat beli mobil baru, ya beli mobil bekas,” ujarnya.

Baca juga: Cara Sopir Bus Siasati Pembatasan Pembelian Solar Subsidi

Sebelumnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) menyatakan, bahwa penjualan mobil bekas mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi ketimbang mobil baru.

Berdasarkan riset tersebut, angka penjualan mobil bekas meningkat hampir 3 kali lipat, yakni sebanyak 1,4 juta unit pada 2023, dibandingkan tahun 2013 yang hanya 500.000 unit dalam satu tahun.

Pengamat otomotif dan peneliti LPEM FEB UI Riyanto mengatakan, pasar mobil bekas yang makin transparan (makin simetris) jadi penyebab meningkatnya penjualan.

"Dulu mobil bekas kayak beli kucing dalam karung, sekarang karung dari plastik sudah kelihatan dari luar, cacatnya apa segala macam sudah kelihatan. Sekarang dikasih tahu," ucap Riyanto di Jakarta, awal Juli lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau