JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga tekanan udara ban mobil menjadi salah satu cara perawatan agar usia pakainya lebih lama. Selain itu, juga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan layaknya pecah ban.
Ada anggapan yang mengatakan bahwa mengisi angin ban dengan nitrogen bisa membuat ban lebih awet, sehingga kecil potensi mobil alami pecah ban akibat tekanan angin. Lantas benarkah demikian?
Fisa Rizqiano, Head of Original Equipment (OE) Bridgestone mengatakan, anggapan tersebut benar adanya, sebab dengan nitrogen tekanan angin bisa lebih terjaga.
Baca juga: Marquez dan Bagnaia Kompak Bahass Teknologi Baru Ducati
“Sementara ban yang diisi dengan udara biasa akan kehilangan tekanan lebih cepat melalui perembesan (permeation) lewat pori pori ban,” kata Fisa, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/1/2025).
Namun secara umum, nitrogen sama sekali tidak membuat perbedaan dalam hal hilangnya tekanan akibat tertusuk paku di telapak, misalnya atau kebocoran pada pentil, atau kebocoran mekanis lainnya,” lanjutnya.
Fisa melanjutkan, yang perlu diperhatikan oleh pemilik kendaraan adalah memeriksa tekanan angin ban secara teratur.
Baca juga: Hujan di Jakarta: Risiko Banjir pada Mobil Matik
“Kalau tekanan angin berada di bawah rekomendasi pabrik, ban harus dipompa lagi baik dengan udara biasa atau dengan nitrogen hingga mencapai tekanan angin yang tepat,” kata Fisa.
Selain itu, demi keselamatan, pemilik kendaraan sebaiknya menghindari berkendara dengan ban yang kurang angin atau kelebihan angin.
“Hal ini dapat menimbulkan defleksi dan panas yang berlebihan dan mengakibatkan kegagalan (failure) ban yang fatal, serta risiko cedera serius atau bahkan kematian,” kata Fisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.